DAUR ULANG LIMBAH MINYAK GORENG SEBAGAI BAHAN BAKU SABUN

Dian Retno Intan, Wildani Lubis, Wahyuni Umami Harahap, Litna Nurjannah Ginting

Abstract


Permasalahan lingkungan dan pencemaran lingkungan yang semakin hari semakin meningkat, salah satu cara mengatasinya adalah dengan pengelolaan sampah limbah modern  termasuk 3-R yaitu Reduce (mengurangi), Re-use (menggunakan kembali), dan Recycle (daur ulang). Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan, antara lain dengan memberdayakan masyarakat agar mampu melakukan pengelolaan limbah masing-masing rumah tangga, khususnya limbah minyak goreng. Adapun yang menyebabkan masyarakat membuang limbah minyak goreng diantara karena kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai bahayanya limbah minyak goreng dan ketidaktahuan masyarakat mengenai potensi yang dimiliki oleh limbah minyak goreng tersebut. Mitra dalam kegiatan ini adalah ibu rumah tangga yang tergabung dalam organisasi Aisyiyah Ranting Melati. Salah satu inovasi yang dapat dilakukan untuk mengelola limbah minyak goreng adalah dengan merubahnya menjadi sabun. Sabun yang akan dihasilkan merupakan sabun ramah lingkungan karena dalam pembuatannya menerapkan zero waste concept dari  pengelolaan limbah rumah tangga. Sabun yang akan dibuat merupakan sabun cuci, baik cuci piring maupun cuci pakaian. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya lingkungan hidup. mampu mengelola limbah minyak goreng dan mengurangi pencemaran lingkungan dengan kegiatan daur ulang limbah minyak goreng menjadi sabun padat dan cair.

Keywords


Limbah Minyak Goreng; Zero Waste Concept

Full Text:

PDF

References


Aminah, S. 2010. Bilangan Peroksida Minyak Goreng Curah dan Sifat Organoleptik Tempe pada Pengulangan Penggorengan. Jurnal Pangan dan Gizi. Vol 01. No 01, 7-10.

Badan Pusat Statistika. 2017. Statistik Lingkungan Hidup Indonesia. BPS-Statistik Indonesia.

Erviana V. R. 2019. Pelatihan Pengolahan Minyak Jelantah Menjadi Sabun Dan Strategi Pemasaran di Desa Kemiri. Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian kepada Masyarakat. Vol 3 No 1. Hal 17 – 22.

Hajar, E. dan Mufidah, S. 2016. Penurunan Asam Lemak Bebas Pada Minyak Goreng Bekas Menggunakan Ampas Tebu Untuk Pembuatan Sabun. Jurnal Integrasi Proses Vol. 6, No. 1 (Juni 2016) 22 – 27.

Haqq, A. A. 2019. Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah Penghasil Sabun sebagai Stimulus untuk Meningkatkan Kepedulian Masyarakat terhadap Lingkungan. Dimasejati Vol 1 No 1 2019. Hal 119 – 135.

Kusumaningtyas, D. R dkk. 2018. Penerapan Teknologi Pengolahan Limbah Minyak Goreng Bekas Menjadi Sabun Cuci Piring Untuk Pengendalian Pencemaran dan Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal Abdimas Vol. 22 (2). Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.

Nasir, N.W., Nurhaeni & Musafira. 2014. Pemanfaatan Arang Aktif Kulit Pisang Kepok (musa normalis) sebagai Adsorben untuk Menurunkan Angka Peroksida dan Asam Lemak Bebas Minyak Goreng Bekas. J. Natural Sci. 3:18-30

Suryandari. 2014. Pelatihan Pemurnian Min¬yak Jelantah dengan Kulit Pisang Ke¬pok (Musa Paradisiacal, Linn) untuk Pedagang Makanan di Pujasera Ngali¬yan. Dimas, 14(1), 57 – 70

Susinggih, W., H Arif., dan N Hidayat. 2005. Mengolah Minyak Goreng Bekas. Surabaya: Trubus Agrisarana.

Yusuf, Y. (2010). Penyuluhan dan Pelatihan Pemanfaatan Limbah Minyak Goreng (Minyak Jelantah) Sebagai Bahan Baku Pembuatan Sabun Cair. Warta Pengabdian Andalas, Vol. 16(25), 195-206.




DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jpm.v5i2.456-462

Refbacks

  • There are currently no refbacks.