PENINGKATAN EKOMONI MASYARAKAT DESA PEMATANG JOHAR MELALUI USAHA BATIK SAWAH

(1) * Rimbawati Rimbawati Mail (Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara,, Indonesia)
(2) Zulkifli Siregar Mail (Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara,, Indonesia)
(3) Mohammad Yusri Mail (Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Indonesia)
(4) Muhammad Al qamari Mail (Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Indonesia)
*corresponding author

Abstract


Salah satu daerah lumbung padi di Kabupaten Deli Serdang adalah Desa Pematang Johar. Desa  ini memiliki populasi penduduk 16000 jiwa/4000 KK yang tersebar pada 9 dusun, terletak ± 25 km di sisi timur  Kota Medan. Desa ini sangat strategis mengingat jaraknya yang cukup dekat dengan Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara. Hasil wawancara dengan Kepala Desa Pematang Johar bapak Sudarman, S.Pd diketahui bahwa luas area persawahan di daerah ini ± 2500 Ha, sehingga mampu menyadiakan pemandangan hamparan sawah sejauh mata memandang. Potensi tersebut menjadi inspirasi dalam pengembangan batik sawah yang digagas oleh seorang wirausaha muda yang sudah menekuni batik selama 8 tahun, namu memiliki keterbatasan peralatan. Berdasarkan hal tersebut, pelaksanaan Program Pengembangan Desa Mitra ini di fokuskan pada pengembangann home industri batik pada 3 dusun di Pematang Johar. Ada 3 hal penting yang dilakukan: 1) melakukan pelatihan untuk pemuala sebanyak 20 orang dan nenengah 30 orang, 2) pemberian peralatan produksi, 3) pendampingan dalam manajemen. Dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh tim bersama mitra terjadi peningkatan produksi sebesar 300 % setelah program dilaksanakan. Walaupun kondisi pandemi, sehingga mampu menambah pendapatan para pembatik dari 1,5 juta/bln menjadi 4-5 juta/bln.


Keywords


Batik Sawah, Canting, Cap

   

DOI

https://doi.org/10.31604/jpm.v4i3.934-943
      

Article metrics

Abstract views : 0 | PDF views : 0

   

Cite

   

Full Text

Download

References


Azizah Rachmanti, D. A., Hariyadi, M., & Andrianto, A. (2019). Analisis Penyusunan Laporan Keuangan Umkm Batik Jumput Dahlia Berdasarkan SAK-EMKM. BALANCE: Economic, Business, Management and Accounting Journal, 16(1). https://doi.org/10.30651/blc.v16i1.2453

Chambers, R. (1994). The origins and Practide of Participatory Rural Appraisal. World Development, 22(7), 953–969. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/0305750X94901414

Damayanti, M. (2015). Strategi Kota Pekalongan dalam Pengembangan Wisata Kreatif Berbasis Industri batik. Jurnal Pengembangan Kota, 3(2), 100–111.

Humaira, I. (2018). Pengaruh Pengetahuan Keuangan, Sikap Keuangan, Dan Kepribadian Terhadap Perilaku Manajemen Keuangan Pada Pelaku Umkm Sentra Kerajinan Batik Kabupaten Bantul. JURNAL NOMINAL, VII(1).

Istiqomah, N., Mafruhah, I., Mulyani, N. S., Ismoyowati, D., & Sarosa, K. (2020). Pengembangan Batik Bermotif Local Wisdom Dalam Upaya Peningkatan Pendapatan Masyarakat Di Kabupaten Ngawi. JURNAL PENGABDIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, 4(1), 45–51.

Pramono, S. T. (2020). Analisis Swot Balanced Scorecard (Bsc) Dalam Kebijakan Pengembangan Umkm Batik Suminar Di Kabupaten Kediri. E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana 9.7 (2020), 7, 653–670.

Tyas, N. W., Damayanti, M., Teknik, F., Diponegoro, U., Teknik, F., Diponegoro, U., & Tembalang, S. H. (2018). Potensi Pengembangan Desa Kliwonan sebagai Desa Wisata Batik di Kabupaten Sragen. Journal of Regional and Rural Development Planning, 2(1), 74–89.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.