PENINGKATAN EKOMONI MASYARAKAT DESA PEMATANG JOHAR MELALUI USAHA BATIK SAWAH
Abstract
Salah satu daerah lumbung padi di Kabupaten Deli Serdang adalah Desa Pematang Johar. Desa ini memiliki populasi penduduk 16000 jiwa/4000 KK yang tersebar pada 9 dusun, terletak ± 25 km di sisi timur Kota Medan. Desa ini sangat strategis mengingat jaraknya yang cukup dekat dengan Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara. Hasil wawancara dengan Kepala Desa Pematang Johar bapak Sudarman, S.Pd diketahui bahwa luas area persawahan di daerah ini ± 2500 Ha, sehingga mampu menyadiakan pemandangan hamparan sawah sejauh mata memandang. Potensi tersebut menjadi inspirasi dalam pengembangan batik sawah yang digagas oleh seorang wirausaha muda yang sudah menekuni batik selama 8 tahun, namu memiliki keterbatasan peralatan. Berdasarkan hal tersebut, pelaksanaan Program Pengembangan Desa Mitra ini di fokuskan pada pengembangann home industri batik pada 3 dusun di Pematang Johar. Ada 3 hal penting yang dilakukan: 1) melakukan pelatihan untuk pemuala sebanyak 20 orang dan nenengah 30 orang, 2) pemberian peralatan produksi, 3) pendampingan dalam manajemen. Dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh tim bersama mitra terjadi peningkatan produksi sebesar 300 % setelah program dilaksanakan. Walaupun kondisi pandemi, sehingga mampu menambah pendapatan para pembatik dari 1,5 juta/bln menjadi 4-5 juta/bln.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Azizah Rachmanti, D. A., Hariyadi, M., & Andrianto, A. (2019). Analisis Penyusunan Laporan Keuangan Umkm Batik Jumput Dahlia Berdasarkan SAK-EMKM. BALANCE: Economic, Business, Management and Accounting Journal, 16(1). https://doi.org/10.30651/blc.v16i1.2453
Chambers, R. (1994). The origins and Practide of Participatory Rural Appraisal. World Development, 22(7), 953–969. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/0305750X94901414
Damayanti, M. (2015). Strategi Kota Pekalongan dalam Pengembangan Wisata Kreatif Berbasis Industri batik. Jurnal Pengembangan Kota, 3(2), 100–111.
Humaira, I. (2018). Pengaruh Pengetahuan Keuangan, Sikap Keuangan, Dan Kepribadian Terhadap Perilaku Manajemen Keuangan Pada Pelaku Umkm Sentra Kerajinan Batik Kabupaten Bantul. JURNAL NOMINAL, VII(1).
Istiqomah, N., Mafruhah, I., Mulyani, N. S., Ismoyowati, D., & Sarosa, K. (2020). Pengembangan Batik Bermotif Local Wisdom Dalam Upaya Peningkatan Pendapatan Masyarakat Di Kabupaten Ngawi. JURNAL PENGABDIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, 4(1), 45–51.
Pramono, S. T. (2020). Analisis Swot Balanced Scorecard (Bsc) Dalam Kebijakan Pengembangan Umkm Batik Suminar Di Kabupaten Kediri. E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana 9.7 (2020), 7, 653–670.
Tyas, N. W., Damayanti, M., Teknik, F., Diponegoro, U., Teknik, F., Diponegoro, U., & Tembalang, S. H. (2018). Potensi Pengembangan Desa Kliwonan sebagai Desa Wisata Batik di Kabupaten Sragen. Journal of Regional and Rural Development Planning, 2(1), 74–89.
DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jpm.v4i3.934-943
Refbacks
- There are currently no refbacks.