TEKNIK TRANSPALANTASI KARANG MENGGUNAKAN METODE RANGKA-SPIDER DI SEKITAR PANTAI RATU DESA TENILO, KAB. BOALEMO

Muh. Umsini Yasin Putra Olii, Asniati Ningsi, Nurul Auliyah, Muhammad Yantu, Sri Vinka Binol

Abstract


Upaya rehabilitasi atau perbaikan kondisi ekosistem terumbu karang yang mengalami kerusakan membutuhkan waktu yang cukup lama dan perlu kondisi lingkungan yang sesuai, serta jauh dari gangguan aktivitas manusia disekitarnya. Langkah awal yang dapat  dilakukan untuk memulihkan ekosistem terumbu karang dengan penanaman kembali melalui teknik transplantasi karang (Coral transplantation). Kegiatan penanaman kembali karang dapat dilakukan melalui program pengabdian kepada masyarakat yang melibatkan mahasiswa. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan dasar rehabilitasi ekosistem terumbu karang, melalui teknik transplantasi dengan menyediakan habitat untuk membantu mengembalikan ekosistem alami terumbu karang. Transplantasi dilakukan dengan metode Rangka-Spider. Pelaksanaan program dimulai dengan mentukan lokasi transplantasi, pemilihan karang transplan, koleksi karang, dan perakitan media nurseri. Program ini diharapkan menjadi langkah awal dalam pemulihan ekosistem terumbu karang dan membuka wawasan bagi masyarakat Pantai Ratu Desa Tenilo akan pentingnya rehabilitasi.


Keywords


tranplantasi; karang; rangka-spider; rehabilitasi; pantai ratu

Full Text:

PDF

References


Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut. (2019). Optimalisasi Perbaikan Terumbu Karang dengan Transplantasi Menggunakan Metode Jaring Laba-laba (Web Spider). Kementerian Kelautan dan Perikanan. [https://kkp.go.id/djprl/artikel/12128-optimalisasi-perbaikan-terumbu-karang-dengan-transplantasi-menggunakan-metode-jaring-laba-laba-web-spider]. [Diakses Tanggal 24 Juli 2021].

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : KEP.38/MEN/2004 Tentang Pedoman Umum Pengelolaan Terumbu Karang.

Garrison, V., & Ward, G. (2012). Transplantation of storm-generated coral fragments for coral conservation: A successful method but not the solution. Revista Biologia Tropical, 60(1), 59- 70.

Harahap et al., (2017). Penanaman Terumbu Karang Dalam Upaya Peningkatan Nilai Tambah Lingkungan Dengan Meode Transplantasi Rangka Kubah di Pangandaran. Jurnal Pengabdian Masyarakat. Volume 1, No 2 April 2017 (Hal 68-71). Departemen Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Padjajaran.

Ramli, I., 2003. Pengelolaan Ekosistem Terumbu Karang melalui Penerapan Teknologi Transplantasi Berbasis Masyarakat. Balitbangda Sul-Sel

Suharsono, 1996. Jenis-jenis Karang yang Umum Dijumpai di Perairan Indonesia. Proyek Penelitian dan Pengembangan Daerah Pantai P30-LIPI, Jakarta.

Veron, J. E. N., 1995. Corals in Space and Time: The Biogeography and Evolution of the Scleractinia. Australian Institut of Marine Science.

Williams,. G.J., Graham, N.A.J., Jouffray, J.B., Norström, A.V., Nyström, M., Gove, J.M., Heenan, A & Wedding, L.M.( 2019). Coral reef ecology in the Anthropocene. Functional Ecology. 33:1014–1022.Townsville, Queensland.




DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jpm.v4i1.569-573

Refbacks

  • There are currently no refbacks.