UJI KANDUNGAN KIMIA EKSTRAK BUAH KARAMUNTING (Melastoma malabathricum) SEBAGAI UPAYA MENGHASILKAN BAHAN PEWARNA ALAMI TEKSTIL
Abstract
Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mencari alternatif bahan pewarna alami tekstil dengan menggunakan ekstrak buah karamunting (Melastoma malabathricum) sebagai bahan penggantinya. Metode yang akan dipakai adalah metode eksperimen untuk mengetahui kemampuan ekstrak buah karamunting (Melastoma malabathricum) sebagai pewarna alami berbagai jenis bahan tekstil. Pengukuran dilakukan satu kali dalam waktu yang bersamaan. Kegiatan yang dilaksanakan adalah pembuatan ekstrak buah karamunting (Melastoma malabathricum), uji kandungan kimia ekstrak buah karamunting (Melastoma malabathricum), dan pewarnaan beberapa jenis kain. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alternatif bahan pewarna alami tekstil dengan menggunakan ekstrak buah karamunting (Melastoma malabathricum) sebagai bahan penggantinya. Dimana dari hasil uji kandungan kimia ekstrak buah karamunting yang tertinggi adalah zat flavonoid, tanin, dan polifenol, sedangkan kandungan kimia yang terendah adalah zat alkaloid. Dari hasil uji zat warna ekstrak buah karamunting pada berbagai jenis kain Asianteks adalah jenis yang kualitas warna kainnya paling baik dengan lama waktu penyerapan zat warna kain adalah 30 menit.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Chairul, M. Harapini, dan Y. Daryati. 1996. Pengaruh Ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L. ) Terhadap Kehamilan Mencit Putih (Mus musculus).
Seminar Nasional Indonesia IV. Jakarta ; Lab. Treub Puslitbang Biologi LIPI, Bogor dan Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945.
Darmawati, I. A. P., G. Wijana, A. A. M. Astiningsih, I. A. Mayun dan N. L. M. Pradnyawathi. 2016. Identifikasi dan karakterisasi Tanaman Pewarna Alam Tenun Pegringsingan Desa Tenganan. Agrotrop 6 (1) : 10-18.
Harborne, J. B. 1987. Metode Fitokimia. Cetakan kedua. Bandung ; Penerbit ITB
Jumiati, E., Mardhiana, I. M. Abdiani. 2017. Pemanfaatan Buah Karamunting Sebagai Pewarna Alami Makanan. Agrifor 16 (2).
Kelana, T. B., 2012. Isolasi, Elusidasi Struktur Dan Uji “Brine Shrimp” Kandungan Kimia Utama Daun Ficus deltoideus JACIC. VAR Bilobata. Tesis. Padang ; Program Pasca Sarjana Universitas Andalas
Kholis, N. 2016. Kain Tradisional Sasirangan “Irma Sasirangan” Kampung Melayu Kalimantan Selatan. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Pirnanda, D., H. Sumantri dan R.B. Prasetyo. 2016. Panduan Lapangan Pengenalan Jenis Tumbuhan di Kawasan Ekosistem Hutan dataran Rendah, Sumatera Selatan. Biodiversity and Climate Cange Project.
Robert, H.D. 1997. Aloe Vera: A Scientific Approach. Vantage Press, Inc. New
York.
Seman, S. 2007. Sasirangan Kain Khas Banjar. Kalimantan Selatan: Lembaga Pengkajian dan Pelestarian Budaya Banjar.
Winarsih, T. 2015. Kain Sasirangan dan Asal-usul Batik di Indonesia: CV.Sabdo Pinilih.
DOI: http://dx.doi.org/10.31604/eksakta.v4i2.104-109
Article Metrics
Abstract view : 2732 timesPDF (Bahasa Indonesia) - 966 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
License URL: https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/