Abstract
Penggunaan alat peraga sederhana pada proses pembelajaran konsep dasar dinamika gerak lurus dilatar belakangi oleh sebagian besar siswa kelas X-A SMA Negeri 2 Plus Sipirok merasa kesulitan menguasai konsep dasar dinamika gerak lurus. Hal ini ditunjukan dari hasil tes awal, sekitar 82,5% siswa be/um mencapai batas nilai ketuntasan be/ajar yaitu nilai 75. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil be/ajar serta menciptakan proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-A SMA Negeri 2 Plus Sipirok pada semester ganjil tahun pelajaran 201612017 yang berjumlah 40 siswa. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan melalui 2 siklus. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan menggunakan teknik pengamatan, angket, dan wawancara untuk analisis data kualitatif dan penelitian ulangan harian untuk analisis data kuantitatif Dari hasil analisis data nilai ulangan harian siswa pada siklus I diperoleh siswa yang belum tuntas be/ajar pada konsep dasar dinamika gerak lurus berjumlah 10 siswa atau 25% sedangkan siswa yang telah mencapai ketuntasan be/ajar yaitu memperoleh nilai 2': 75 sebanyak 30 siswa atau 75%. Nilai rata-rata kelas sebesar 67,100. Dari analisis data nilai ulangan harian siswa pada siklus II diperoleh seluruhnya atau 100% siswa telah tuntas be/ajar pada konsep dasar dinamika gerak lurus dengan nilai rata-rata 79,375. Dari analisis data hasil pengamatan di peroleh rata-rata skor pada siklus I sebesar 3,404 dan pada siklus II meningkat menjadi 3,629. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan a/at peraga sederhana dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Dari hasil angket menggambarkan bahwa dari 40 siswa sebanyak 84,375% menyatakan sangat setuju, sangat menarik, mudah, menyenangkan, dan sangat setuju untuk dilanjutkan, adapun sebanyak 15,625% siswa menyatakan setuju. Dengan demikian penggunaan a/at peraga sederhana dalam proses pembelajaran konsep dinamika gerak lurus mendapat tanggapan atau respon sangat positif dari siswa. Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa penggunaan a/at peraga sederhana pada proses pembelajaran konsep dasar dinamika gerak lurus lebih menyenangkan, menarik, lebih mudah dipahami, dan dimengerti, selain itujuga menimbulkan sikap antusias dan lebih rileks
Kata-Kata Kunci :Dinamika Gerak Lurug, Alat Peraga Sederhana
References
Alit Mariana, I Made. 2005. Hakekat Pendidikan Sains, Bandung: K.arya Putra Darwati
Arikunto. S, Suhardjo, dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara Bahrudin. 23 Maret 2005.
Rahasia Sekolah Bermutu, Murah dan Menyenangkan. Kompas, halaman 9
Direktorat Pendidikan Menengah Umum. 1999. Penelitian Tindakan, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. 2006. Penduan Pembuatan A/at Peraga Sederhana. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Purwanto, Ngalim. 1978. Teknik Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Nasco
Nawawi, Hadari. 1989. Pengaruh Hubungan Manusia di Kalangan Murid Terhadap Prestasi Belajar di Sekolah Dasar, Analisa Pendidikan: II Tahun 1989
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana Pranada Media Group Sudjana. 1990. Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Sudjana, N dan Rivai, A. 1992. Media Pengajaran. Bandung: CV. Sinar Barn Suryabrata, Sumadi.1993. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Wali Pers Usman, M.U. 1995. Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya
PDF (Bahasa Indonesia) - 536 times