ANALISIS KORELASI ANTAR KARAKTER - KARAKTER BEBERAPA AKSESI BAWANG MERAH (allium cepa l) DI DATARAN RENDAH
Abstract
Bawang merah merupakan salah satu tanaman pokok yang selalu di gunakan di Indonesia karena memiliki banyak kegunaan diantaranya dipakai sebagai bahan masakan ataupun sebagai tanaman obat. Rendahnya produktivitas bawang merah di Indonesia utamanya di Jawa barat dikarenakan banyaknya serangan opt dan tidak banyaknya varietas unggul di dukung dengan mayoritas lahan di Indonesia bersifat masam serta sifat dari bawang merah itu sendiri mempunyai lingkungan tumbuh lebih besar di dataran tinggi dibandingkan di dataran rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mencari korelasi antar karakter bawang merah untuk mengetahui keeratan suatu karakter dengan karakter lain untuk dijadikan sebagai bahan lanjutan untuk pemuliaan tanaman. Penelitian dilakukan dengan metode RAK tunggal dan analisis multivariant menggunakan analisys component utama menggunakan SPSS 19. Hasil penelitian menjukan adanya korelasi positif antara karakter BBT (bobot basah umbi per tanaman), BKT (bobot kering umbi per tanaman), dan DUT (diameter umbi), serta terdapat korelasi negatif antara karakter KT (kelengkungan tajuk tanaman) dengan BUJ (bentuk ujung umbi tanaman).
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Badan Pusat Statistik. 2020. Produksi Tanaman Sayuran 2019. Melalui www.bps.go.id/indicator/55/61/1/produksi-tanaman-sayuran.html (Diakses pada 25/11/2021)
Badan Pusat Statistik. 2020. Produksi Kenaikan Impor Bawang Merah. Melalui www.bps.go.id (Diakses pada 25/11/2021)
Balai Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH). 2009. Laporan: Status Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang Tahun 2009. Pemerintahan Kabupaten Karawang Jawa Barat.
Balai Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH). 2015. Gambaran Umum Kabupaten Karawang Tahun 2015. Pemerintahan Kabupaten Karawang Jawa Barat.
Block, E. 2010. Garlic and Other Alliums: The Lore and the Science. Royal Society of Chemistry, United Kingdom.
Brewster Jl. 1994. Crop Production Science in Horticulture 3: Onions and Other Vegetable Allium 2. CAB International. 227p.
Brewster JL. Salter PJ. Darby RJ. 1977. Analysis of the growth and yield of overwintered onions. J Hort.Sci. 52:3335-346.
D.L. Winarto, et al. 2012. Pengaruh Pemberian Pupuk N dan K terhadap Pertumbuhan Produksi Bawang Merah. Vol 20(1). Hal: 27 – 35
D.K. Ray, N. Ramankutty, N.D. Mueller, P.C. West, and J.A. Foley. 2012.Recent patterns of crop yield growth and stagnation. Nat Commun. Vol 3. Hal: 1293- 1297
Estu, R, Berlian VA & Nur. 2007. Bawang Merah. Penebar Swadaya. Jakarta
F. Kahriman, C, Egesel, G. Ebru, B. Alaca, and F. Avci. 2016. Comparison of graphical analyses for maize genetic experiment: aplication of biplots and polar plot to line tester design. Chil J. Agc. Vol 76. Hal: 285- 293
Fahrianthy, D., Roendhy P, Winarso D.W., & Endah R.P. 2020. Peningkatan Pembungaan dan Hasil Biji Bawang Merah Varietas Bima melalui Vernalisasi dan Aplikasi GA3. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. Vol 25(2). Hal: 244 – 251
Gomez, K., & A.A Gomez. 2010. Prosedur Satistik Untuk Penelitian. Universitas Indonesia, Jakarta.
Gopalakrishnan, T. R. 2007. Vegetables Crops. New India Publishing, India.
Gunadi, N. 2009. Kalium Sulfat dan Kalium Klorida sebagai Sumber Pupuk Kalium Tanaman Bawang Merah. Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang. Bandung.
Hanafiah. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Raja Grafindo Press.
Haraharp. 1982. Pedoman Pemuliaan Padi. Bogor: Kelompok Kerja Pemuliaan Tanaman LBN-LIPI.
Hassanuddin. 2013. Hubungan antara Kerapatan dan Morfometrik Lamun Enhalus acoroides. Skripsi Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hassanudin
House, L.R.1985. Guide to sorghum breeding. India ICRISAT
Ismail, I.A., Ramadan M.A., Danf T.E. dan Samak A.H. 2008. Automatic Signature Recognition and Verification Usin PrincipleComponents Analysis. Dalam: International Conference on Computer Graphics. Imaging and Visualization. Hal. 356 – 361
Jasmi, E. Sulistiyaningsih, D. Indradewa. 2013. Pengaruh Vernalisasi Terhadap Pertumbuhan, Hasil, dan Pembungaan Bawang merah (Allium cepa L. anggregatum) Di Dataran Rendah. Pascasarjana Agronomi Fakultas Pertanian UGM. Yogyakarta. Vol 6(1). Hal: 42 – 57
Kementrian Pertanian Direktorat Jenderal Hortikultura. 2010. Standar Operasional Prosedur Budidaya Bawang Merah. Direktorat Budidaya Tanaman Sayur dan Biofarmaka. Cetakan ke 3. Nganjuk Jawa Timur.
Kementrian Pertanian. 2019. Budidaya Bawang Merah Di Dataran Rendah. Melalui: cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/58960/ (Diakses pada tanggal 5/12/2021)
Kuswardhani, D. 2016. Sehat tanpa Obat dengan Bawang merah. Penerbit Kansius. Yogyakarta
L. Musim, D. Klaigit, & K. Sorong. 2019. Pengaruh Dosis Pupuk dan Jarak Tanam pada Budidaya Bawang Merah diluar musim Tanam di Desa Klaigit Kabupaten Sorong. Sorong. Hal: 13- 24
Lipkovich, I. & E. P. Smith. 2002. Biplot and Singular Value Decomposittion Macros for excel. Journal of Statistical Software. Vol 7(5). Hal: 1 – 15
Miranda, A., Le Borgne Y.A. dan Bontempi G. 2007. New Routes from Minimal Approximation Error to Principal Components. 27(3). Neural Processing Letters, Springer. New York.
Muchjidin, R, DKK. 2010. Standar Operasional Prosedur Budidaya Bawang Merah (Allium ascalonicum L). Kabupaten Nganjuk Jawa Timur. Kementrian Pertanian Direktorat Jenderal Hortikultura. Vol 3. Hal: IV.1 -VII.4
N. Waluyo, R Sinaga, M.A. Firmansyah, M. Iteu, B. 2017. Seleksi Klon Klon Bawang Merah (Allium cepa Var. Aggregatum) Adatif di Lahan Gambut. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Lembang. Hal: 51 – 63
Peres-Neto, P.R., D.A. Jackson, & K.M. Somers. 2003. Giving meaningful interpretation to ordination axes: assesing loading significance principal component analysis. Ecology. Vol 84(9). Hal: 2347 – 2363
Poespodarsono S. 1998. Dasar-Dasar Pemulian Tanaman. IPB Press, Bogor.
Putrasamedja S. 1995. Cara memproduksi benih bawang merah melalui biji (TSS). Prosiding Semina Ilmiah Nasional Komoditas Sayuran 24-10-1995.
Rabinowitch HD, Kamenetsky R. 2002. Shallot (Allium cepa var. aggregatum group). Hal: 409-430
Radha Jain. A. K. Shrivastava. S. Solomon. R.L. Yadav. 2007. Low temperature stress-induced biochemical change affect stubble bud sprouting in sugarcane (Saccharum spp. Hybrid). Plant Growth Regul. Vol 53. Hal: 17 – 23
Rianto, K. 2009. Sukses Agrobisnis. Jakarta: Sarana Ilmu Pustaka
Rukmana, R. 1994. Bawang Merah. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Rukmana, R. 2005. Bertanam Sayuran di Pekarangan. Aksi Agraris Kanasius. Yogjakarta.
Shinkafi, S.A. H. Dauda. 2013. Antibacterial activity of Allium cepa L on some pathogenic bacteria associated with ocular infection. J, App. Med, Sci. Vol 1. Hal: 147 – 151.
Suketi, K. Poerwanto, R, Sujiprihati, S, Sobir & Widodo. 2010. Studi Karakter Mutu Buah Opepaya IPB. J Horti Indonesia. Vol 1(1). Hal: 17 – 26
Sumarni N, Sumiati E. 2001. Pengaruh Vernalisasi, Gibereliin dan Auksin terhadap Pembungaan dan Hasil biji Bawang Merah. Jurnal Hortikultura. Vol 11(1). Hal: 1 – 8
Sunarjono, H., dan Soedomo, P., 1989, Budidaya Bawang Merah (Allium ascalonicum L) Sinar Baru, Bandung.
Sunaryo, Budi Setiyono, R. Rizal Isnanto. 2011. Enkripsi Data Hasil Analisis Komponen Utama (PCA) Atas Citra Iris Mata Menggunakan Algoritma Md5, Skripsi S-1, Universitas Diponegoro, Semarang.
Susniahti, N., Sumeno, H., Sudarjat. 2005. Bahan Ajar Ilmu Hama Tumbuhan. Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Faperta Unpad: Bandung
Syukur M, S. Sujiprihati, dan R. Yunianti. 2012. Teknik Pemuliaan Tanaman. Penebar Swadaya. Jakarta.
Syukur dkk. 2010. Pendugaan Parameter Genetik Cabai dan Evaluasi Daya Hasil. Jurnal Tropika. 15(1): 9-14
DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jap.v7i4.7495
Article Metrics
Abstract view : 988 timesPDF - 618 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal AGROHITA
Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan
Jl. Stn Mhd Arief N0 32 Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara
ISSN Online : 2615-336X ISSN Cetak : 2541-5956
Jurnal AGROHITA disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.