PENGARUH JENIS EKSPLAN DAN KOMPOSISI MEDIA TERHADAP PEMBENTUKAN EMBRIO SOMATIK TANAMAN AGLAONEMA ACEH (AGLAONEMA ROTUNDUM) SECARA IN VITRO

Hilda Wijaya, Ani Lestari, Edhi Sandra

Abstract


Penelitian tentang embriogenesis somatik aglaonema aceh (Aglaonema rotundum) telah dilaksanakan pada bulan November 2021 sampai Maret 2022 di Laboratorium Kultur Jaringan Esha Flora, Bogor, Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi terbaik antara jenis eksplan dan komposisi media terhadap pertumbuhan embrio somatik tanaman aglaonema aceh (Aglaonema rotundum). Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial yang terdiri dari petak utama yaitu jenis eksplan dan anak petak yaitu komposisi media. Masing-masing faktor terdiri dari 3 dan 4 taraf perlakuan, sehingga dihasilkan 12 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali. Data dianalisis menggunakan uji ANOVA taraf 5% dan diuji lanjut menggunakan DMRT (Duncan Multiple Range Test) taraf 5%. Eksplan yang digunakan berasal dari planlet tanaman aglaonema aceh (Aglaonema rotundum) yang berumur 1 tahun setelah kultur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis ekplan  tunas dan komposisi media M2 (MS + TDZ 2mg/l + 2,4D 4mg/l + picloram 2mg/l + GA3 2mg/l + 2-iP 8mg/l) masing-masing menunjukkan hasil terbaik pada persentase eksplan membentuk embrio somatik langsung dan waktu muncul embrio. Sedangkan kombinasi jenis eksplan tunas dengan komposisi media M3 (MS + TDZ 2mg/l + 2,4D 4mg/l + picloram 2mg/l + GA3 2mg/l + Kinetin 8mg/l) memberikan hasil terbaik pada persentase eksplan membentuk kalus embriogenik dan skor induksi embriogenesis somatik.


Keywords


Aglaonema rotundum, Eksplan, Embriogenesis Somatik, Kultur in Vitro

Full Text:

PDF

References


Arimarsetiowati, R. 2011. Pengaruh Auksin 2,4-D dan Sitokinin 2-ip Terhadap Pembentukan Embriogenesis Somatik Langsung pada Eksplan Daun Coffea arabica L. Jurnal Pelita Perkebunan, 27(2):68–77.

Asra, R., & Ubaidillah, U. 2012. Pengaruh Konsentrasi Giberelin (GA3) Terhadap Nilai Nutrisi Calopogonium Caeruleum. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Universitas Jambi, 15(2):81–85.

Astuti, A. T., Noli, Z. A., & Suwirmen, S. 2019. Induksi Embriogenesis Somatik Pada Anggrek Vanda Sumatrana Schltr. dengan Penambahan Beberapa Konsentrasi Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat (2,4-D). Jurnal Biologi UNAND, 7(1):6-13. https://doi.org/10.25077/jbioua.7.1.6-13.2019

Deli, N. R., & Noli, Z. A. 2015. Respon Pertumbuhan Nodus Artemisia vulgaris L pada Medium Murashige-Skoog dengan Penambahan Beberapa Zat Pengatur Tumbuh Secara In Vitro In Vitro. 4(9):162–168.

Dewi, I. S., Wahyuni, D. K., & Purnobasuki, H. 2012. Perkembangan Kultur Daun Aglaonema sp var siam pearl, Aglaonema sp var Lady Valentin dan Aglaonema sp var Lipstik dengan perlakuan zat pengatur tumbuh IAA dan BAP. Journal of Biological Researches, 17(2):197–203. https://doi.org/10.23869/bphjbr.17.2.201212

Edy, K., & Pujisiswanto., H. 2008. Pengaruh 2,4-D Terhadap Induksi Embrio Somatik Eksplan Leaflet Pada Beberapa Varietas Kacang Tanah (Arachis hipogaea L.) Secara In Vitro. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi II Universitas Lampung.

Fitrianti, A. 2006. Efektivitas Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat (2,4- D) dan Kinetin Pada Medium Ms dalam Induksi Kalus Sambiloto dengan Eksplan Potongan Daun. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Semarang.

Hardjo, Popy Hartatie. (2018). Kultur Jaringan Anggrek: Embriogenesis Somatik Vanda Tricolor (Lindl.) var. pallida. Graha Ilmu:Yogyakarta

Hatanaka, T., Arakawa, O., Yasuda, T., Uchida, N., & Yamaguchi, T. 1991. Effect of plant growth regulator on somatic embryogenesis in leaf cultures of Coffea canephora. Plant Cell Rep., 10:179-182.

Hayati, S. K., & Nurchayati, Y. 2010. Induksi Kalus dari Hipokotil Alfalfa ( medicago sativa l .) secara in vitro dengan Penambahan Benzyl Amino Purine ( BAP ) dan α -N aphtalene Acetic Acid ( NAA ). Jurnal Bioma 12(1):6-12.

Jayusman. 2006. Peran Media Dasar dan Konsentrasi Hormon Pertumbuhan Terhadap Induksi dan Multiplikasi Tunas Pucuk Kemenyan. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 3(1):1–10.

Leman. 2006. Aglaonema Tanaman Pembawa Keberuntungan. Penebar Swadaya.

Lizawati. 2012. Proliferasi Kalus Dan Embriogenesis Somatik Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.) dengan Berbagai Kombinasi ZPT dan Asam Amino. 1(4):256–265.

Mariska, I., Sjamsudin, E., Sopandie, D., Hutami, S., Husni, A., & Kosmiatin, M. 2004. Peningkatan ketahanan tanaman kedelai terhadap aluminium melalui kultur In Vitr. Jurnal Litbang Pertanian 23(2):46-52.

Maulida, D. 2016. Regenerasi Krisan (Chrysanthemum morifolium) CV. Puspita Nusantara In Vitro Melalui Perbanyakan Tunas Aksilar, Organogenesis, dan Aklimatisasi Plantlet. Thesis. Departemen Agronomi, Universitas Lampung.

Nurana, A. R., Wijana, G., & Dwiyani, R. 2017. Pengaruh 2-iP dan NAA terhadap Pertumbuhan Plantlet Anggrek Dendrobium Hibrida pada Tahap Subkultur. Journal on Agriculture Science, 7(2):139–146.

Oktavia, F., Siswanto, Budiani, A., & Sudarsono. 2003. Embriogenesis Somatik Langsung dan Regenerasi Planlet Kopi Arabika ( C offea arabica ) dari berbagai eksplan. Jurnal Menara Perkebunan. 71(2):44–55.

Pardede, Y., Mursyanti, E., & Sidharta, B. R. 2021. Pengaruh Hormon terhadap Induksi Embrio Somatik Kacapiring (Gardenia jasminoides) dan Potensi Aplikasinya dalam Pembuatan Benih Sintetik. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati, 6(4):162–177. https://doi.org/10.24002/biota.v6i3.4093

Purnamaningsih, R. (2002). Regenerasi Tanaman melalui Embriogenesis Somatik dan Beberapa Gen yang Mengendalikannya. Jurnal Tinjauan Ilmiah Riset Biologi dan Bioteknologi Pertanian, 5(2):51-58.

Rusdianto, & Indrianto, A. 2012. Induksi Kalus Embriogenik Pada Wortel (Daucus carota L .). Jurnal Bionature, 13(2), 136–140.

Samudin, S., Pertanian, F., & Tadulako, U. 2009. Pengaruh Kombinasi Auksin-Sitokinin Terhadap Pertumbuhan Buah Naga. Media Litbang Sulteng 2(1):62–66.

Sari, M., & Ibrahim, D. 2012. Induksi Kalus Embriogenik dan Daya Regenerasi Kopi Arabika Menggunakan 2,4 Dicholorophenoxyacetic Acid dan 6-Benzyladenine. Buletin RISTRI 4(2):91–98.

Setiawan, R. B., Khumaida, N., & Dinarti, D. 2015. Induksi Mutasi Tanaman Gandum (Triticum Aestivum L.) Melalui Iradiasi Sinar Gamma Secara In Vitro Untuk Toleransi Terhadap Suhu Tinggi. Skripsi. Fakultas Pertanian, IPB University.

Shofiyani, A., & Purnawanto, A. M. 2010. Pengaruh Kombinasi 2,4-D dan Benzil Amino Purin (BAP) Terhadap Pembentukan Kalus Pada Eksplan Daun Kencur (Kaemferia galangal L) Secara In Vitro. Jurnal Agritech, Vol. 12(2):114–128.

Smith, R. H. 2013. Plant Tissue Culture: Techniques and Experiments. In Plant Tissue Culture. Academic Press Inc.

Sugito, H., Santosa, Y., & Sandra, E. 2006. Penggunaan Thidiazuron, 2, 4 – D dan Giberellin Dalam Pembentukan Embrio Somatik Pule Pandak (Rauvolfia serpentina (L.) Benth. ex Kurz) Melalui Kultur In vitro. Media Konservasi, 11(2):66–71. https://doi.org/10.29243/medkon.11.2.%

Sulastri, S., W. Nawfetrias, Djatmika Pinardi, Henti Rosdayanti. 2019. Embriogenesis Somatik In Vitro Dan Regenerasi Planlet Dari Tiga Varietas Alfalfa (Medicago sativa L.). Jurnal Bioteknologi dan Biosains Indonesia (6)1:83–92.

Wahyuni, D. K., Prasetyo, D., & Hariyanto, S. 2014. Perkembangan Kultur Daun Aglaonema sp. dengan Perlakuan Kombinasi Zat Pengatur Tumbuh NAA dan 2,4-D dengan BAP. Jurnal Bios Logos, 4(1):10-16.

Yanti, D., & Isda, M. N. 2021. Induksi Tunas dari Eksplan Nodus Jeruk Kasturi (Citrus Microcarpa Bunge.) dengan Penambahan 6-Benzyl Amino Purine (BAP) Secara In Vitro. Biospecies, 14(1):53–58.

Yelnititis. 2012. Pembentukan Kalus Remah dari Eksplan Daun Ramin (Gonystylus bancanus ( Miq ) Kurz .). Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan, 6(3):181–194.




DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jap.v7i4.7365

Article Metrics

Abstract view : 2982 times
PDF - 1148 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal AGROHITA
Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan
Jl. Stn Mhd Arief N0 32 Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara

ISSN Online : 2615-336X   ISSN Cetak : 2541-5956

 Lisensi Creative Commons

Jurnal AGROHITA disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.