Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Dari Batang Pisang, Sabut Kelapa, Rebung Bambu Terhadap Produksi Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)

Qorry Hilmiyah Harahap

Abstract


Pupuk organik berdasarkan bentuknya dibagi menjadi dua, yaitu pupuk cair dan pupuk padat. Pupuk cair adalah larutan yang mudah larut berisi satu atau lebih pembawa unsur yang dibutuhkan tanaman. Salah satu bahan yang dapat digunakan untuk pembuatan POC adalah batang pisang, rebung bambu dan sabut kelapa yang mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman, sehingga limbah ini patut mendapat perhatian untuk dimanfaatkan sebagai bahan pupuk cair. Menurut Suprihatin (2011) batang pisang mempunyai kandungan unsur hara seperti kalsium 16 %, kalium 23 % dan fospor 32 %. Rebung bambu mengandung hormon giberelin sehingga ekstraknya dapat digunakan memacu pertumbuhan bibit (Maspary, 2012). MOL rebung bambu mengandung Fosfor 59 mg, kalsium 13 mg, Besi 0,50 mg, Kalium 20,12 mg (Nugroho, 2012). Menurut Risnah dkk.,(2013), sabut kelapa mengandung K total yang tinggi sebesar 21,87%. Pemberian pupuk organic cair (P) yang terdiri dari 4 taraf perlakuan, yaitu : P0 = (tanpa pupuk organik) ; P1 = (POC batang pisang) ; P2 = (POC sabut kelapa) ; P3 = (POC rebung bambu). Perlakuan pupuk organik cair hasil tertinggi pada tinggi tanaman di jumpai pada P0 dengan rata-rata 36,24 cm dan terendah pada P2 dengan nilai rata-rata 33,12 cm meskipun tidak berpengaruh nyata pada perlakuan yang lain dan pada pengamatan kedalaman lubang tanam tinggi tanaman tertinggi ditunjukkan pada perlakuan L3 dan tidak berbeda nyata pada perlakuan yang lain.


Full Text:

PDF

References


Ashari, S. 2016. Hortikultura Aspek Budidaya. Jakarta (ID): UI Press.

Adisarwanto, T. 2000. Meningkatkan Produksi Kacang Tanah di Lahan Sawah dan Lahan Kering. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.

Astuti, A. 2005. Aktifitas Proses Dekomposisi Berbagai Bahan Organik Dengan Aktivator Alami dan Buatan. Jurnal Ilmu Pertanian. 13 (2) : 92-104.

Ahmad Zamzami, dkk. 2016. Pengaruh Waktu Pemupukan dan Macam Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai Hitam (Glycine max (L.) Merrill). Jurnal Vegetalika. 5 (1) : 13-22.

Ahmad Zamzami, dkk. 2016. Pengaruh Waktu Pemupukan dan Macam Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai Hitam (Glycine max (L.) Merrill). Jurnal Vegetalika. 5 (1) : 13-22.

Dzwonko, Z. S. Gawronski. 2002. InfluenceOfLitterandWaether On SeedlingRecruitment In A MixedOak-PineWoodland. Ann. Bat. 7 (9) : 245-251.

Erickson et al. 2013. Composting Criteria For Animal manure. Produce Safeti Project. Georgetown University.

Elida, M. 2002. Propil Bakteri Asam Laktat dari Dadih yang Difermentasikan dalam Berbagai Jenis Bambu dan Potensinya sebagai Probiotik [Tesis]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.




DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jap.v6i2.6705

Article Metrics

Abstract view : 7417 times
PDF - 1502 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal AGROHITA
Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan
Jl. Stn Mhd Arief N0 32 Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara

ISSN Online : 2615-336X   ISSN Cetak : 2541-5956

 Lisensi Creative Commons

Jurnal AGROHITA disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.