PERKECAMBAHAN BENIH KELAPA SAWIT (ELAEIS GUINEENSIS JACQ.) BERDASARKAN POSISI BUAH PADA TANDAN

Mufti Gustrianda, Aswaldi Anwar, Aprizal Zainal

Abstract


Buah kelapa sawit memiliki tingkat kematangan yang berbeda dalam satu tandan. Buah bagian pangkal tandan lebih muda dibandingkan ujung tandan, sehingga saat dikecambahkan benih tidak serempak pertumbuhannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan posisi buah terbaik untuk perkecambahan benih kelapa sawit. Penilitian berbentuk eksperimen menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Perlakuan terdiri dari 6 taraf, yaitu posisi buah : pangkal tandan spikelet dalam, pangkal tandan spikelet luar, tengah tandan spikelet dalam, tengah tandan spikelet luar, ujung tandan spikelet dalam, dan ujung tandan spikelet luar. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa secara umum posisi buah di tandan belum meningkatkan daya berkecambah, first count test, nilai indeks kecambah

Keywords


kelapa sawit, perkecambahan, posisi buah

Full Text:

PDF

References


Ahmad. 2020. Komunikasi Pribadi Tentang Produksi Kecambah Kelapa Sawit. PT. Palma Inti Lestari.

Arman. 2019. Komunikasi Pribadi Tentang Data Permintaan Kecambah Kelapa Sawit. PT. Palma Inti Lestari.

Baskin C.C., Baskin J. M. (1998). Seeds. Ecology, biogeography, and evolution of dormancy and germination. Academic Press, San Diego, 666p.

Direktorat Jenderal Perkebunan. (2019). Statistik Perkebunan Indonesia Komoditas Kelapa Sawit 2017-2019. Hal. 3.

Fadila, N., Syamsuddin, Rita, H. (2016). Pengaruh Tingkat Kekerasan Buah Dan Letak Benih Dalam Buah Terhadap Viabilitas Dan Vigor Benih Kakao (Theobroma cacao L.). J. Floratek 11 (1): 59-65.

Farida & Umi. (2012). Pengaruh Letak Biji Pada Malai Terhadap Kualitas Benih pada Berbagai Umur Panen Sorgum (Sorghum bicolor L.). Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang [Skripsi].

Julyan, B., Qadir, Q., & Supijatno. (2017). Pengolahan Tandan Benih Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Pusat Penelitian Kelapa Sawit Marihat Sumatera Utara. Bul. Agrohorti 5(3) : 365-372.

Lubis, A. U. (2008). Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Indonesia, Edisi 2. Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Medan.

Nurmailah, E. S. (1999). Pengaruh Matriconditioning Plus Inokulasi Dengan Trichoderma sp. Terhadap Perkecambahan, Kadar Lignin, dan Asam Absisat Benih Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.). [Skripsi]. Fakultas Pertanian IPB : Bogor.

Sahroni, M., Tundjung, T.H., Yulianti, & Zulkifli. (2018). Pengaruh Perendaman Dan Letak Posisi Biji Dalam Buah Terhadap Perkecambahan Dan Pertumbuhan Kecambah Biji Kakao (Theobroma cacao L.). Jurnal Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati Vol. 5 No. 1 Juli 2018: hal. 27-36.

Sudrajat, D. J. (2016). Karakteristik Benih Gelam (Meulaleca leucadendra): Tingkat Kemasakan, Morfologi, Perkecambahan dan Daya Simpan Benih. Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan,Vol. 4, No. 2. Hal. 125-138.

Wcaksana, K. A., & Sumeru, A. (2018). Potensi Hasil Oyong (Luffa acutangula) Berdasarkan Letak Benih. Universitas Brawijaya. Malang. Jurnal Produksi Tanaman, Vol. 6 No. 6




DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jap.v6i1.3803

Article Metrics

Abstract view : 3798 times
PDF - 3884 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal AGROHITA
Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan
Jl. Stn Mhd Arief N0 32 Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara

ISSN Online : 2615-336X   ISSN Cetak : 2541-5956

 Lisensi Creative Commons

Jurnal AGROHITA disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.