FENOMENA HUBUNGAN SEX PHONE AKIBAT WESTERNISASI: KAJIAN FATWA MUI TENTANG PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI
Abstract
Sex Phone terjadi karena masuknya westernisasi dan pemikiran manusia yang semakin luas dan terbuka. Sex phone ini dapat mengarah pada perzinahan jika dilakukan diluar ikatan pernikahan. Maka untuk mencegah maraknya perzinahan dikeluarkan aturan yaitu Fatwa Mui nomor 287 tahun 2001 tentang Pornografi dan Pornoaksi. Didapatkan permasalahan yang dirumuskan yaitu Bagaimana peran Fatwa MUI No. 287 tahun 2001 tentang pornografi dan pornoaksi dalam membantu mengurangi dan mencegah terjadinya hubungan sex phone di masyarakat serta Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari penerapan Fatwa MUI No. 287 tahun 2001 tentang pornografi dan pornoaksi terhadap fenomena hubungan sex phone yang terjadi di masyarakat. Rumusan masalah tersebut bertujuan untuk membuka pemikiran masyarakat terkait dengan aturan dan pencegahan sex phone Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang menggunakan jenis penelitian normatif dengan pengumpulan data dari studi literatur diberbagai media sehingga data yang didapatkan sebagai bahan untuk dikaji dapat terukur dan terarah secara jelas.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
[Alfabetizado, O. P. B. (2009). REICE Page 1 of 10. 5, 1–10.
Dan, P., & Dalam, P. (2012). 07 Hannani PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. 10, 77–86.
Hildawati. (2018). Seks Onlen , Media Sosial , dan Gender. Jurnal Emik, 1(1), 37–52. http://garuda.ristekbrin.go.id/author/view/578418 Ilmu, U. I. (n.d.). 8Tiltot,0Ittfl.
Ite, U. U., Ite, U. U., No, P. K., Majelis, F., Indonesia, U., Ite, U. U., & Smartphoe, P. (2015). Ose, Pengguna Smartphoe di Indonesia capai 55 juta , http://techno.okezone.com, diakses pada 19 September 2015 1. September.
Iv, B. A. B. (n.d.). digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id. 51–61.
Majelis Ulama Indonesia. (2001). Fatwa MUI Pornografi dan PornoMajelis Ulama Indonesia. Fatwa MUI Pornografi dan Pornoaksi (2001).aksi. 1–12.
Martiana, A. (2016). Dramaturgi Mahasiswa Pelaku Hubungan Seksual Di Luar Nikah. SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, 13(2). https://doi.org/10.21831/socia.v13i2.12257
Mth, A. (2006). ISLAM DAN PORNOGRAFI-PORNOAKSI ( Menakar Solusi Perspektif Hukum Islam ). 9–16
.
Mulasari, L. (n.d.). Jsasi2011_17_3_4_Pattipawae.Pdf.
Muliadin, M., & Aryani, F. D. (2020). Kebijakan Kriminal dalam Menanggulangi Kejahatan Kesusilaan Melalui Internet. Diktum: Jurnal Ilmu Hukum, 8(2), 167–181. https://doi.org/10.24905/diktum.v8i2.102
Nurhayati, Y., Ifrani, I., & Said, M. Y. (2021). Metodologi Normatif Dan Empiris Dalam Perspektif Ilmu Hukum. Jurnal Penegakan Hukum Indonesia, 2(1), 1–20. https://doi.org/10.51749/jphi.v2i1.14
Rajab, J., Zakirah, Z., & Nursalam, N. (2021). Konsep Pornografi dan Pornoaksi Perspektif Hukum Islam. Siyasatuna |, 2 No 1(Ddi). https://osf.io/8n3zp/download
Rees, M. (2010). The Runaway World. Sound reco. http://www.bbc.co.uk/programmes/b00srktg
SURVEILANS RABIES DI PROVINSI BALI, N. T. B., VETERINER, B., & VE, I. K. H. D. K. M. (2014). 2(2), 36–50.
Syukur, Y., & Benton, W. (2014). Open Booking Online ( BO ): Prostitusi di Facebook dalam Tinjauan Antropologi Simbolik. Jurnal Studi Pemuda, 3(2), 89–98.
Zakiyah, R. U., & Nuraeni, E. (2020). Pola Pemenuhan Hak Dan Kewajiban Suami Istri Long Distance Relationship (Ldr) Di Desa Batujaya, Karawang. Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah: Jurnal Hukum Keluarga Dan Peradilan Islam, 1(2), 165–178. https://doi.org/10.15575/as.v1i2.9913
DOI: http://dx.doi.org/10.31604/justitia.v9i6.2811-2820
Article Metrics
Abstract view : 664 timesPDF - 698 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 JUSTITIA : Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora