PERTIMBANGAN HAKIM DALAM DALAM KASUS PENCEMARAN NAMA BAIK MELALUI MEDIA ELEKTRONIK YANG MELANGGAR KESUSILAAN DAN TANPA HAK DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK (Studi Putusan No.406/Pid.Sus/2023/PN.TJK)

Abstract

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membawa pengaruh positif dan negatif. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi disatu pihak memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan dan peradaban manusia. Dilain pihak kemajuan teknologi informasi dan transaksi elektronik tersebut dapat dimanfaatkan untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang bersifat melawan hukum, menyerang berbagai kepentingan hukum orang, masyarakat dan Negara. Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) adalah peraturan di Indonesia yang mengatur penggunaan media elektronik. Pencemaran nama baik melalui media elektronik yang melanggar kesusilaan dan tanpa izin merupakan pelanggaran UU ITE. Ini mencakup penyebaran informasi palsu atau merugikan reputasi orang lain secara tidak benar melalui platform digital. Pelaku dapat dijerat dengan sanksi hukum sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam UU ITE. Permasalahan dalam penelitian ini adalah pertimbangan hakim dalam kasus pencemaran nama baik melalui media elektronik yang melanggar kesusilaan dan tanpa hak dalam perspektif Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik, serta faktor penyebab terjadinya kasus pencemaran nama baik melalui media elektronik yang melanggar kesusilaan dan tanpa hak (Studi Putusan No.406/Pid.Sus/2023/PN.Tjk).