(2) Moch Afifuddin
(3) Susaningtyas Nefo H. Kertopati
*corresponding author
AbstractPesatnya perkembangan teknologi informasi mendorong manusia lebih informatif dan revolusioner, serta berkomunikasi secara praktis dan dinamis. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi informasi, manusia juga dapat terlibat dengan kejahatan seperti persebaran informasi hoaks dan aksi terror, yang dilakukan dalam berbagai platform di media informasi. Di Indonesia, penggunaan teknologi informasi didukung dan diawasi oleh lembaga pemerintah yang mengawasi masyarakat untuk dapat bijaksana dalam penggunaannya. Namun, seiring dengan alih fungsi teknologi informasi yang semakin pesat, penyalahgunaan media sosial berupa persebaran informasi hoaks juga semakin berkembang. Untuk itu, penelitian ini memiliki Tujuan untuk mengidentifikasi persebaran informasi hoaks tersebut, serta menganalisis keterlibatan lembaga pemerintah dalam upaya strategi penanganannya. Metode yang digunakan untuk mendukung penelitian ini, adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil yang didapatkan berupa identifikasi kategori issue informasi hoaks, serta tingkat keseringan persebaran informasi hoaks pada platform media sosial. Hasil yang didapatkan selanjutnya berupa analisis strategi yang digunakan oleh keempat lembaga pemerintah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Kementerian Agama (Kemenag), dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Hasilnya, jenis strategi yang digunakan, mengerucut pada penerapan metode personal informatif, dan masal informatif, dengan implementasi media sosial yang melibatkan, teman, narasumber, dan edukator sebagai komunikator terhadap lingkungan sosial masyarakat.
KeywordsTeknologi, Informasi, Hoaks, Strategi, Pemerintah
|
DOIhttps://doi.org/10.31604/jips.v9i6.2022.2188-2194 |
Article metrics10.31604/jips.v9i6.2022.2188-2194 Abstract views : 0 | PDF views : 0 |
Cite |
Full Text Download
|
References
Agus. (2016). Deradikalisasi Dunia Maya. Jakarta : Daulat Press Jakarta.
Berita satu. (2020, Maret 14). Ini Tugas Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. (L. T. Tambun, Ed.), from https://www.beritasatu.com/kesehatan/608687/ini-tugas-gugus-tugas-percepatan-penanganan-Covid19, diakses 25 Maret 2021
Clausewitz. (2007). On War: Transleted by Michael Howard and Peter Paret. Oxford: Oxford University Press.
Creswell, J. (2010). Research design: pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed. Yogyakarta: PT. Pustaka Pelajar.
Catherine, T. (2018). Information Warfare: Issues for Congress. Congressional Research Service.
Dharma, A. (2021). Infodemi Covid-19 dalam Perspektif Open Government: Sebuah Tinjauan Literatur. JIIP: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan. Vol. 6 (1), hal. 105-125
Hindrajid, A. P. (2016). Peperangan Asimetris Dan Skema Penjajahan Gaya Baru. Jakarta: Global Future Institute.
Kertopati, Susaningtyas N.H (2013). Komunikasi Dalam Kinerja Intelejen Keamanan. Jakarta: Gramedia.
Little john, S. W. (2009). Teori Komunikasi (Theories Of Human Communication) (9 ed.). Jakarta: Salemba Humanika.
McQuail, D. (2011). Teori komunikasi massa. Jakarta: Salemba Humanika
Moleong, L J. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Rosdakarya.
Nimas Paramita, A A. (2021). Tindakan Kolektif Untuk Menghadapi Hoaks. Jakarta, 619-636.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Yusdianti Tenriawali, S. I. (2020). Efek Hoaks Covid-19 Bagi Igeneration DI Kabupaten Buru. Potret Pemikiran, 24, 123-142, from http://journal.iain-manado.ac.id/index.php/PP, diakses 8 agustus 2021
Refbacks
- There are currently no refbacks.






Download