
(2) Hesti Asriwandari

*corresponding author
AbstractKonflik lahan antara masyarakat Desa Koto Garo dan perusahaan perkebunan kelapa sawit melalui skema KKPA telah menimbulkan dampak sosial, ekonomi, dan psikologis yang signifikan, terutama bagi perempuan yang kehilangan akses terhadap lahan dan sumber penghidupan. Situasi konflik yang berlarut menjadikan perempuan tidak hanya sebagai korban, melainkan juga sebagai penggerak utama yang memobilisasi aksi kolektif untuk mempertahankan hak-haknya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis latar belakang kemunculan gerakan sosial perempuan dalam konflik lahan, bentuk-bentuk aksi yang dijalankan, serta strategi yang digunakan dalam menghadapi perusahaan dan pemerintah dengan menggunakan analisis teori deprivasi relatif dan mobilisasi sumber daya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen, dengan subjek penelitian berjumlah 6 orang yang terdiri dari pengurus koperasi, tokoh perempuan, niniak mamak, dan perangkat desa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketidakadilan dalam pembagian lahan, beban hutang koperasi, serta lemahnya mediasi antar masyarakat dan perusahaan menjadi faktor pendorong munculnya rasa deprivasi yang kemudian memicu perlawanan kolektif. Gerakan perempuan di Koto Garo terwujud melalui aksi protes, rapat koperasi, penjagaan lahan, serta mobilisasi jaringan solidaritas komunitas. Gerakan sosial ini merupakan bentuk resistensi terhadap ketidakadilan struktural sekaligus strategi perempuan mempertahankan keberlangsungan hidup komunitas.
KeywordsGerakan sosial, perempuan, konflik lahan
|
DOIhttps://doi.org/10.31604/jips.v12i10.2025.3900-3906 |
Article metrics10.31604/jips.v12i10.2025.3900-3906 Abstract views : 0 | PDF views : 0 |
Cite |
Full Text![]() |
References
Darnia, M. E., Tsurayya, A., Mustafarsyach, M. A., Utami, R. W., & Putri, R. A. (2024). Analisa Sengketa Lahan Antara Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit Dengan Masyarakat Desa. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 10(11), 430–434. https://doi.org/10.5281/zenodo.12731220
Dharmawan, A. H., & Barus, B. (2020). Ekspansi dan Konflik pada Perkebunan Kelapa Sawit : Kasus di Desa Terantang Manuk , Kabupaten Pelalawan , Riau A Case in Terantang Manuk Village , Pelalawan District , Riau. 08(03), 167–178.
Imang, N., Balkis, S., & Maliki, M. (2019). Analisis Implementasi Pola Kemitraan dan Pendapatan Petani Plasma Kelapa Sawit di Kecamatan Bentian Besar Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan timur. Jurnal Pertanian Terpadu, 7(1), 112–121. https://doi.org/10.36084/jpt..v7i1.187
Maulana, I. R., & Shohibuddin, M. (2024). Pengaruh Gerakan Petani terhadap Trajectory Perjuangan Reforma Agraria(Kasus Desa Cisarua, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor). Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM], 8(02), 49–61. https://doi.org/10.29244/jskpm.v8i02.1504
Shani, F. M., Afrianto, A., Dwijananti, B. M., & Kustiwan, I. (2024). Mengurai Konflik Agraria di Desa Senama Nenek dengan Pendekatan Drivers-Pressures-State-Impact-Responses (DPSIR). Tunas Agraria, 7(2), 221–240. https://doi.org/10.31292/jta.v7i2.310
Suardi, T. F., Sulistyowati, L., Noor, T. I., & Setiawan, I. (2023). Rasionalitas Petani Kelapa Sawit. Jurnal Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, 1, 273–284.
Refbacks
- There are currently no refbacks.