PERGESERAN FUNGSI KAIN ULOS SEBAGAI MODE FESYEN DI GEREJA HKBP SIDIANGKAT KABUPATEN DAIRI

(1) * Yonsen Sitanggang Mail (Universitas Negeri Medan, Indonesia)
(2) Ayu Rulyani Mail (Universitas Negeri Medan, Indonesia)
*corresponding author

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk menganilis latar belakang pergeseran fungsi kain ulos yang diubah menjadi fesyen di Gereja HKBP Sidiangkat serta menganalisis dampak perubahan sosial budaya dari pergeseran fungsi kain Ulos menjadi sebuah fesyen di Gereja HKBP Sidiangkat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi partisipasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa latar belakang pergeseran fungsi ulos menjadi fesyen di Gereja HKBP Sidiangkat disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Pengaruh eksternal dari tontonan televisi yang memperkenalkan ulos sebagai mode fesyen, dandaya tarik internal berasal dari keindahan intrinsik ulos itu sendiri, dengan nilai seninya yang terpancar dari motif, warna, dan teknik tenunnya, secara alami memicu apresiasi dan keinginan untuk mengeksplorasinya lebih jauh. Perubahan sosial tercermin dalam perdebatan di antara jemaat terkait adaptasi Ulos Sibolang menjadi fesyen, yang menimbulkan perbedaan pendapat antara mereka yang terbuka pada perubahan dan yang memegang teguh makna serta penggunaan tradisionalnya. Sementara itu, perubahan budaya terwujud dalam upaya memperkenalkan ulossebagai bagian dari tren fesyen dengan tujuan mulia untuk melestarikan, menjaga, dan mempromosikan ulos sebagai identitas khas masyarakat Batak Toba.



Keywords


Kain Ulos; mode fesyen

   

DOI

https://doi.org/10.31604/jips.v12i10.2025.4057-4061
      

Article metrics

10.31604/jips.v12i10.2025.4057-4061 Abstract views : 0 | PDF views : 0

   

Cite

   

Full Text

Download

References


Adriani, A., & Fitriani, (2023).Motif Dan Makna Motif Tenun Ulos Batak Angkola Di Kabupaten Tapanuli Selatan. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 12(2), 302-309.

Barnard, M. (2014). Fashion Theory: An Introduction.

Desiani, I. F. (2022). Simbol Dalam Kain Ulos Pada Suku Batak Toba. Jurnal Ilmu Budaya, 18(2), 127-137.

Eryanto, H., & Swaramarinda, D. R. (2013). Pengaruh modal budaya, tingkat pendidikan orang tua dan tingkat pendapatan orang tua terhadap prestasi akademik pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta. Jurnal Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis (JPEB), 1(1), 39-61.

Hwia, G. (2008). Kendali Interaksional sebagai Cerminan Ideologi: Analisis Wacana Kritis Trilogi Drama Opera Kecoa. Kendali interaksional sebagai cerminan ideologi: analisis wacana kritis trilogi drama opera kecoa, 1-5.

Malau, R. H., & Limbong, T. (2020). Sistem Informasi Pemasaran dan Penjualan Hasil Tenun Ulos Desa Lumban Suhi-Suhi. KAKIFIKOM (Kumpulan Artikel Karya…,

Marpaung, J. V. (2015). Kajian Estetika Penerapan Ragam Hias Kain Ulos Ragi Hotang Batak Toba pada Busana Siap Pakai. Jurnal, Inosains, 10.

Midiani, T.D., et al. (2015). Rencana Pengembangan Industri Mode Nasional 2015 – 2019. Jakarta: PT. Republik Solusi.

Munfarida, E. (2014). Analisis wacana kritis dalam perspektif Norman Fairclough. KOMUNIKA: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 8(1), 1-19.

Rachel, H. A. S., Pakpahan, E. M., Simanjuntak, J. R., Hutajulu, D. N. D., & Sinulingga, J. (2024). Eksistensi Ulos Tujung pada Upacara Kematian Adat Batak Toba. Jurnal Pendidikan Tambusai, 8(1), 11781-11791.

Rahmadi, R. (2011). Pengantar metodologi penelitian. Banjarmasin: Antasari Press Banjarmasin

Rijali, A. (2018). Analisis data kualitatif. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah, 17(33), 81-95.

Ully, Sapta. (2020). Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan untuk Identifikasi Jenis Kain Dasar Berdasarkan Tekstur Permukaan Kain. STMIK Global Informatika MDP

Salim, S. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif Konsep dan Aplikasi Dalam Ilmu Sosial. Keagamaan dan Pendidikan: Bandung: Citapustaka Media.

Sinaga, P. R., & Dewi, R. (2022). Kreasi Tas Ulos Dalam Meningkatkan Minat Remaja Terhadap Tenunan Tradisional di Era Globalisasi. Jurnal Busana & Budaya, 2(1), 182-194.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta, Cv.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Takari, M. (2009, April). Ulos Dan Sejenisnya Dalam Budaya Batak Di Sumatera Utara: Makna, Fungsi, Dan Teknologi. In Makalah pada Seminar Antarabangsa Tenunan Nusantara, di Kuantan, Pahang, Malaysia. Pengajian Media, Fakulti Sastera dan Sains Sosial, Universiti Malaya, Pensyarah Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Titit Lestari, (2010). Mengemal Ulos. Banda Aceh: Balai Pelestraian Sejarah dan Nilai Tradisional.

Zulfiati. (2019). Pemanfaatan Modal Budaya dalam Pendidikan Karakter Perspektif Ki Hadjar Dewantara (Studi Kasus SD Tamansiswa Jetis dan SD Taman Muda Ibu Pawiyatan Yogyakarta).

Djuhara, U. (2014). Pergeseran Fungsi Seni Tari Sebagai Upaya Pelestarian Budaya. Jurnal Ilmiah Seni Makalangan.

Kartini, K.D. (2022). Pergeseran Fungsi Tari Kondan Pada Suku Dayak Pompakng. Jurnal Pendidikan.

Orami. (2022). Mengenal Ulos, Kain Khas Batak Toba yang Bernilai Seni Tinggi.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.