FAKTOR PREDIKTOR PSYCHOLOGICAL WELL BEING REMAJA DENGAN ORANGTUA BERCERAI
Abstract
Mempertimbangkan segala tugas perkembangan dan situasi yang dihadapi, kesejahteraan psikologis remaja perlu menjadi perhatian khusus bagi orangtua. Orangtua yang utuh memegang peranan penting untuk menumbuhkan kesejahteraan psikologis remaja, namun berbeda halnya jika orangtua dalam keadaan bercerai. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi faktor-faktor prediktor kesejahteraan psikologis remaja dengan orangtua bercerai secara komprehensif. Kajian literatur menggunakan artikel yang berasal dari database Indonesia OneSearch, Researchgate, dan Google Scholar dengan menggabungkan kata kunci, sehingga menghasilkan lima artikel sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan simplified approach method. Hasil penelitian didapatkan bahwa faktor-faktor prediktor kesejahteraan psikologis remaja dengan orangtua bercerai yaitu: demografis, kepribadian, kesehatan dan fungsi fisik, perkembangan remaja, resiliensi, strategi koping, dukungan sosial, lingkungan sosial, serta kelekatan. Terdapat berbagai faktor prediktor kesejahteraan psikologis remaja dengan orangtua bercerai yang telah dipaparkan secara komprehensif, maka dari itu diharapkan ke depannya orangtua mampu mengetahui bagaimana menciptakan situasi yang mendukung keberadaan kesejahteraan psikologis pada remaja.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Castetter, C. (2020). The Developmental Effects on the Daughter of an Absent Father Throughout her Lifespan.
De Caroli, M. E., & Sagone, E. (2016). Resilience and Psychological Well-Being among Destitute Adolescents. International Journal of Developmental and Educational Psychology, 1, 149–160. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.17060/ijodaep.2016.n1.v1.237
Demo, D. H., & Acock, A. C. (1996). Family Structure, Family Process, and Adolescent Well-Being. Journal Of Research on Adolescence, 6, 457–488.
Freire, C., Ferradás, M. D. M., Valle, A., Núñez, J. C., & Vallejo, G. (2016). Profiles of Psychological Well-Being and Coping Strategies among University Students. Frontiers in Psychology, 7(OCT), 1–11. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2016.01554
Giyati, G., & Wardani, I. R. K. (2015). Ciri-Ciri Kepribadian dan Kepatutan Sosial Sebagai Prediktor Subjective Well-Being (Kesejahteraan Subyektif) pada Remaja Akhir. Insight: Jurnal Ilmiah Psikologi, 17(2), 151. https://doi.org/10.26486/psikologi.v17i2.693
Hastuti, I. B., & Kirana, D. (2021). Kesejahteraan Psikologis pada Individu yang Mengalami Broken Home. Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia, 14(2), 60–67. http://jurnal.usahidsolo.ac.id/index.php/JIKI/article/view/796
Ifdil, I., Sari, I. P., & Putri, V. N. (2020). Psychological Well-Being Remaja dari Keluarga Broken Hhome. SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling, 5(1), 35. https://doi.org/10.23916/08591011
Kementerian Kesehatan RI. (2017). Infodatin Reproduksi Remaja-Ed. Pdf. In Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja (Issue Remaja, pp. 1–8).
Linawati, R. A., & Desiningrum, D. R. (2017). Hubungan Antara Religiusitas dengan Psychological Well-Being pada Siswa SMP Muhammadiyah 7 Semarang. Empati, 7(3), 105–109.
Marzali, A.-. (2017). Menulis Kajian Literatur. ETNOSIA: Jurnal Etnografi Indonesia, 1(2), 27. https://doi.org/10.31947/etnosia.v1i2.1613
Mufidha, A. (2021). Dukungan Sosial Teman Sebaya Sebagai Prediktor Psychological Well-Being pada Remaja. Acta Psychologia, 1(1), 34–42. https://doi.org/10.21831/ap.v1i1.43306
Nurhidayah, S., Ekasari, A., Muslimah, A. I., Pramintari, R. D., & Hidayanti, A. (2021). Dukungan Sosial, Strategi Koping Terhadap Resiliensi serta Dampaknya pada Kesejahteraan Psikologis Remaja yang Orangtuanya Bercerai. Paradigma, 18(1), 60–77. https://doi.org/10.33558/paradigma.v18i1.2674
Permana, S. K. D., Djunaedi, & Chanum, I. (n.d.). Perilaku Agresif Remaja yang Memiliki Orang Tua Tunggal Wanita di SMA dan Sederajat Kelurahan Tambun Selatan. Jurnal Penelitian Bimbingan Dan Konseling, 2(7), 24–34.
Prameswari, S. A., & Muhid, A. (2022). Dukungan Sosial untuk Meningkatkan Psychological Well Being Anak Broken Home: Literature Riview. Jurnal Psimawa, 5(1), 1–9. https://doi.org/10.36761/jp.v5i1.1600
Pribadi, B. M., & Ambarwati, K. D. (2023). Psychological Well-Being pada Remaja Akhir Korban Perceraian Orang Tua. INNOVATIVE: Journal of Social Science Research, 3(2), 14889–14901.
Puspitasari, P., Maslihah, S., Wulandari, A., Psikologi, D., Ilmu, F., Universitas, P., & Indonesia, P. (2020). Pengaruh Kelekatan Terhadap Kesejahteraan Remaja dengan Orang Tua Bercerai. Jurnal Psikologi Insight, 4(1), 32–44.
Ramadhani, T., Djunaedi, D., & Sismiati S., A. (2016). Kesejahteraan Psikologis (Psychological Well-being) Siswa yang Orangtuanya Bercerai (Studi Deskriptif yang Dilakukan pada Siswa di SMK Negeri 26 Pembangunan Jakarta). Insight: Jurnal Bimbingan Konseling, 5(1), 108. https://doi.org/10.21009/insight.051.16
Ryff, C. D. (1989). Happiness is Everything, or Is It? Explorations on The Meaning of Psychological Well-Being. Journal of Personality and Social Psychology, 57(6), 1069.
Santrock, J. W. (2012). Life-span development (perkembangan masa-hidup) Edisi Ketigabelas Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Siregar, H. L., Fiahzia, M., Gultom, S. B., & Hasibuan, S. M. (n.d.). Analisis Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Psikologis Remaja. Jurnal Kajian Ilmiah Interdisiplinier, 8(6), 13–20.
DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jips.v12i5.2025.1777-1786
Article Metrics
Abstract view : 43 timesPDF - 2 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.