Email this article 
(Universitas Negeri Padang, Indonesia)(2) Siti Fatimah
(Universitas Negeri Padang, Indonesia)(3) Azmi Fitrisia
(Universitas Negeri Padang, Indonesia)*corresponding author
AbstractPengambilan keputusan dalam kebijakan publik memerlukan landasan epistemologi yang kuat agar prosesnya rasional, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran rasionalitas epistemologi dalam filsafat ilmu sebagai dasar pengambilan keputusan kebijakan publik. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur review dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa epistemologi mampu menjembatani antara bukti ilmiah dan nilai-nilai normatif dalam proses pengambilan keputusan kebijakan publik, sekaligus memperkuat legitimasi publik melalui transparansi dan akuntabilitas. Selain itu, epistemologi terbukti relevan sebagai dasar rasionalitas dalam pengambilan keputusan kebijakan publik. Dengan demikian kesimpulannya epistemologi memberikan fondasi konseptual yang esensial untuk memperkuat kualitas pengambilan keputusan publik yang rasional, adil, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat luas.
KeywordsEpistemologi; Rasionalitas; Pengambilan Keputusan
|
DOIhttps://doi.org/10.31604/jim.v9i4.2025.2420-2427 |
Article metrics10.31604/jim.v9i4.2025.2420-2427 Abstract views : 0 | PDF views : 0 |
Cite |
Full Text Download
|
References
Afifah, F. (2022). Motivasi Penggunaan Tas Sampah di SDN Kendalpayak: Analisis Tindakan Sosial Teori Max Weber. Ibtidaiyyah: Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 1(1), 47-62.
Alasuutari, P., & Qadir, A. (2014). Epistemic governance: An approach to the politics of policy-making. European Journal of Cultural and Political Sociology, 1(1), 67–84.
Anderson, P. (2021). Plural Epistemologies in Public Policy. Journal of Political Philosophy, 29(4), 621-638.
Dunn, W. N. (2006). Public Policy Analysis: An Integrated Approach. Routledge.
Dryzek, J. (2022). Deliberative Global GoveranceAnd Epistemic Plurarism. Policy & Society, 41(3),321-329
Dye, T. R. (2013). Understanding Public Policy. Pearson. - Kaelan. (2012). Filsafat Ilmu: Paradigma, Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi. Yogyakarta: Paradigma. - Kuhn, T. S. (1996).
Dona, R., Novela, D., & Nur, A. (2025). Rasionalitas Instrumental Dan Dominasi Sistemik Dalam Masyarakat Digital: Perspektif Neo-Marxis Dan Teori Kritis Frankfurt Terhadap Perkembangan Konseptual Masyarakat Kontemporer. Development, 2828, 6529.
Dharmakarma, G. A., Sugata, I. M., Girinata, I. M., & Piartha, I. N. (2024). Dharma: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi Dharma dalam P?rva M?m??s? dan Relevansinya dengan Keagamaan Hindu di Indonesia. PT. Dharma Pustaka Utama.
Eder, A.-M. A. (2021). Explicating the concept of epistemic rationality. Synthese, 199(5–6), 12651–12673.
Friberg-Fernros, H., & Schaffer, J. K. (2024). An epistemic alternative to the public justification requirement. Philosophy & Social Criticism, 50(2), 153–170.
Hastiyanto, F. (2018). Kritik Epistemologis Paradigma Administrasi Publik. Jurnal Administrasi Publik Volume 9, Nomor 1, Juni 2018, 9(1), 1-120.
Hidayat, A., & Machali, I. (2012). Pengelolaan pendidikan: konsep, prinsip, dan aplikasi dalam mengelola sekolah dan madrasah. Kaukaba.
Hartley, K. (2020). The epistemics of policymaking: From technocracy to critical pragmatism in the UN Sustainable Development Goals. International Review of Public Policy, 2(2), 127–145.
Hudjolly, H. (2017). Epistemologi Dalam Kebijakan Publik: Kajian Konsep Smart City Di Indonesia. Untirta Civic Education Journal, 2(1).
Ilham, D. (2019). Menggagas pendidikan nilai dalam sistem pendidikan nasional. Didaktika: Jurnal Kependidikan, 8(3), 109-122.
Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1999)
Kaelan (2012). Filsafat Ilmu: Paradigma Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi.
Kardina, M., & Ofianto. (2023). Kontribusi Epistemologi Filsafat Ilmu dalam Meminimalkan Bias dalam Pengambilan Keputusan Administrasi Negara. Jurnal Innovative: Journal of Social Science Research and Education, Universitas Negeri Padang.
Kelsall, J. (2023). The rationality of COVID-19 vaccine hesitancy. Episteme, 20(4), 522–538.
Kelly, M. (2025). Situated epistemic infrastructures: A diagnostic framework for post-coherence knowledge. arXiv Preprint.
Kopec, M. (2018). A pluralistic account of epistemic rationality. Synthese, 195(8), 3725–3744.
Lasswell, H. D. (1951). The Policy Sciences. Stanford University Press.
Melis, G., & Blakey, K. H. (2025). Epistemic rationality begins unreflectively. Erkenntnis. Advance online publication.
Pettigrew, R. (2024). Epistemic risk and the demands of rationality. Mind, 133(531), 1–25.
Puling, H., Manilang, E., & Lawalata, M. (2024). Logika dan Berpikir Kritis: Hubungan dan Dampak Dalam Pengambilan Keputusan. Sinar Kasih: Jurnal Pendidikan Agama dan Filsafat, 2(2), 164-173.
Rokhmah, D. (2021). Ilmu dalam tinjauan filsafat: ontologi, epistemologi, dan aksiologi. CENDEKIA: Jurnal Studi Keislaman, 7(2), 172-186.
Syawie, M., & Sumarno, S. (2015). Kebijakan Berbasis Ilmu Pengetahuan. Sosio Informa, 1(1).
Schulz, M., & Zinn, J. O. (2023). Rationales of risk and uncertainty and their epistemological foundation by new phenomenology. Journal of Risk Research, 26(5), 541–559.
The Structure of Scientific Revolutions. University of Chicago Press. - Popper, K. (2002). The Logic of Scientific Discovery. Routledge. - Nugroho, R. (2017). Public Policy. Jakarta: Elex Media.
Waruwu, M. H., & Halawa, O. (2024). ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI DESA HILIBADALU KECAMATAN SOGAE’ADU KABUPATEN NIAS. Jesya (Jurnal Ekonomi Dan Ekonomi Syariah), 7(2), 1747-1757.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.