Politics As A Stage: Analysis Of Celebrity Involvement In Political Contestation In Indonesia

(1) * Yudhi Lestanata Mail (Universitas Muhammadiyah Mataram, Indonesia)
(2) Yuli Yanti Daaris Mail (Universitas Muhammadiyah Mataram, Indonesia)
(3) Hidayatullah Hidayatullah Mail (Universitas Muhammadiyah Mataram, Indonesia)
(4) Nabila Quraini Ramadhina Mail (Universitas Muhammadiyah Mataram, Indonesia)
(5) Ade Yudiansyah Mail (Universitas Muhammadiyah Mataram, Indonesia)
(6) Cahyadi Kurniawan Mail (Universitas Muhammadiyah Mataram, Indonesia)
*corresponding author

Abstract


Tujuan penelitian ini menganalisis dinamika politik sebagai panggung, dan bagaimana keterlibatan selebriti dalam kontestasi politik di Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan pengolahan data menggunakan Nvivo 12 Plus. Hasil Penelitian Menunjukan Fenomena keterlibatan selebriti dalam kontestasi politik di Indonesia merupakan dampak dari terbukanya ruang politik pascareformasi dan meningkatnya personalisasi dalam politik. Selebriti memanfaatkan modal sosial dan simbolik yang telah mereka bangun melalui ketenaran publik, pengaruh media sosial, kredibilitas citra, serta akses ke jaringan elit sebagai pijakan strategis untuk meraih posisi politik. Popularitas yang telah tertanam dalam benak masyarakat memungkinkan selebriti untuk menembus arena politik dengan lebih mudah dibandingkan politisi konvensional, terlebih di wilayah yang minim pendidikan politik. Partai politik pun memanfaatkan fenomena ini secara pragmatis dengan merekrut artis untuk menjadi calon legislatif maupun juru kampanye. Mereka dianggap sebagai vote getter yang mampu menarik segmen pemilih muda dan apolitis melalui pendekatan emosional dan visual yang lebih mudah diterima. Dalam praktiknya, strategi ini terbukti mampu meningkatkan eksposur dan efektivitas kampanye, baik secara langsung di lapangan maupun melalui platform digital. persepsi publik terhadap selebriti-politisi masih bersifat ambivalen. Sebagian masyarakat memiliki harapan terhadap mereka selama menunjukkan dedikasi dan kompetensi, namun sebagian lainnya sangat kritis bahkan sinis, menilai kehadiran artis di politik hanya sebagai pencitraan tanpa kontribusi nyata. Data persepsi publik menunjukkan fluktuasi signifikan, dengan mayoritas berada dalam kategori “cukup positif” (53%) dan “sangat negatif” (50%), menandakan bahwa publik kini lebih selektif dan tidak lagi terjebak pada euforia popularitas semata. Dengan demikian, keberhasilan selebriti dalam politik tidak semata ditentukan oleh ketenaran, tetapi oleh sejauh mana mereka mampu mengubah popularitas menjadi legitimasi politik melalui integritas, kerja nyata, dan pemahaman atas tanggung jawab publik. Publik Indonesia kini semakin dewasa dan rasional dalam menilai kualitas pemimpin, menjadikan fenomena politik selebriti sebagai medan ujian antara pencitraan dan pengabdian

Keywords


Indonesia; Politik; Selebriti

   

DOI

https://doi.org/10.31604/jim.v9i3.2025.1775-1785
      

Article metrics

10.31604/jim.v9i3.2025.1775-1785 Abstract views : 0 | PDF views : 0

   

Cite

   

Full Text

Download

References


Ahmad, N. (2020). Celebrification of Politics: Understanding Migration of Celebrities into Politics Celebrification of Celebrity Politicians in the Emerging Democracy of Indonesia. East Asia, 37(1), 63–79. https://doi.org/10.1007/s12140-020-09332-z

Aydil, M., & Zuhri, A. (2023). Political Marketing: Strategi PAN pada Pemilu 2024 dalam Menyukseskan Agenda Politik Melalui Pembuatan Jingle. Jurnal Sains Riset, 13(3), 870–881. https://doi.org/10.47647/jsr.v13i3.2046

Buhalis, D. (2020). Technology in tourism-from information communication technologies to eTourism and smart tourism towards ambient intelligence tourism: a perspective article. Tourism Review, 75(1), 267–272. https://doi.org/10.1108/TR-06-2019-0258

Duile, T. (2021). Challenging Hegemony: Nurhadi-Aldo and the 2019 Election in Indonesia. Journal of Contemporary Asia, 51(4), 537–563. https://doi.org/10.1080/00472336.2020.1748896

Erlina, F. (2023). Dinamika Sistem Pemilu dan Demokratisasi Partai Politik di Indonesia Pasca Reformasi. Kosmik Hukum, 23(2), 200. https://doi.org/10.30595/kosmikhukum.v23i3.16640

Haris, F., & Azwar, A. (2024). Analisis Resepsi Kelompok Pemilih Pemula Pemilu 2024 terhadap Iklan Politik Audiovisual Partai Amanat Nasional (PAN). Jurnal Riset Komunikasi, 7(1), 139–158. https://doi.org/10.38194/jurkom.v7i1.957

Jafar, W. A. (2022). Political Buzzer in Islamic Law and Its Impact on Muslim Society. In Hamdard Islamicus (Vol. 45, Issue 3, pp. 53–78). researchgate.net. https://doi.org/10.57144/hi.v45i3.392

Jamil, H., Hamad, I., & Sari, Y. (2023). Personal Branding Puan Maharani Pada Akun Instagram @Puanmaharaniri Menuju Pemilihan Presiden 2024. Jurnal Pustaka Komunikasi, 6(2), 205–217. https://doi.org/10.32509/pustakom.v6i2.2631

Paskarina, C. (2020). Digital Activism and Democracy in Indonesia. In Indonesian Journal of Political Research (IJPR) (Vol. 1, Issue December, pp. 48–30). academia.edu. https://www.academia.edu/download/65369336/Paskarina2020.pdf

Pratama, I. N., Ibrahim, A. H., & Akbar, P. (2023). Pentahelix Collaboration Concept as an Effort to Accelerate Poverty Reduction in the Covid-19 Situation in the City of Mataram. Jurnal Public Policy. https://doi.org/10.35308/jpp.v9i1.6439

Rakhmani, I., & Saraswati, M. S. (2021). Authoritarian Populism in Indonesia: The Role of the Political Campaign Industry in Engineering Consent and Coercion. Journal of Current Southeast Asian Affairs, 40(3), 436–460. https://doi.org/10.1177/18681034211027885

Ritonga, M., & Harahap, R. (2023). Keterlibatan Selebriti Pasca Parliamentary Threshold dalam Kontestasi Politik Elektoral di Indonesia. Jurnal Pemerintahan Dan Politik, 8(3), 238–245. https://doi.org/10.36982/jpg.v8i3.3320

Saputra, M. R. (2024). Sistem politik tanpa partai di Indonesia: Tantangan, peluang, dan dampaknya terhadap demokrasi. Jurnal Lanskap Politik. https://publikasiilmiah.unwahas.ac.id/JLP/article/view/11507

Saputra, M. R., Setiadi, W., & ... (2024). Analisis potensi implementasi sistem politik tanpa partai di Indonesia dan dampaknya terhadap demokrasi dan tata kelola pemerintahan. … Ilmu Hukum Dan …. https://journal-stiayappimakassar.ac.id/index.php/Eksekusi/article/download/1531/1878

Siswanto, A., & Ahwan, Z. (2024). Politik Hiburan Dalam Pemilu: Perolehan Suara Komeng Pada Pemilu 2024. Al-Tsiqoh: Jurnal Ekonomi Dan Dakwah …. https://www.e-journal.uac.ac.id/index.php/altsiq/article/view/5434

Sri Saraswati, M. (2021). 3. The Political Campaign Industry and the Rise of Disinformation in Indonesia. From Grassroots Activism to Disinformation, 43–62. https://doi.org/10.1355/9789814951036-004

Strassler, K. (2020). Demanding images: Democracy, mediation, and the image-event in Indonesia. books.google.com. https://books.google.com/books?hl=en&lr=&id=Z8LNDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP5&dq=politics+as+a+stage+analysis+of+celebrity+involvement+in+political+contestation+in+indonesia&ots=d_FgkroCtY&sig=SWexsoYFVO17U90rC1eu6TRwGHM

Subandi, H. H., & Ubaid, A. H. (2020). Selebritis Menjadi Politisi: Studi tentang Bagaimana Selebritis Menang atau Kalah dalam Pemilu Legislatif. JIIP: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan, 5(1), 21–45. https://doi.org/10.14710/jiip.v5i1.7311

Sutisna, N. (2024). Digital Marketing for Politics (Pemasaran Politik Era Digital). books.google.com. https://books.google.com/books?hl=en&lr=&id=-E4SEQAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA113&dq=analisis+keterlibatan+selebriti+dalam+kontestasi+politik+di+indonesia&ots=CC-5UB0BtB&sig=fQj5dGDYyd8uOjrUt2485JBsYgo

Syaifullah, M. M., & Kosandi, M. (2024). Penggunaan Strategi Politik Identitas dan Marketing Politik Dadang-Sahrul dalam Menggulingkan Dinasti Politik di Kabupaten Bandung. Sospol. https://ejournal.umm.ac.id/index.php/sospol/article/view/38357


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

 
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.