(2) Purnomo Yusgiantoro
(3) Rodon Pedrason
*corresponding author
AbstractDiplomasi pertahanan telah menjadi instrumen penting dalam mendukung kebijakan luar negeri dan mencapai kepentingan nasional. Partisipasi Indonesia dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian (MPP) PBB tidak hanya berkontribusi pada perdamaian dunia, tetapi juga membuka peluang bagi pengembangan industri strategis nasional di bidang pertahanan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis data dari berbagai sumber tertulis untuk memberikan gambaran komprehensif mengenai peran diplomasi pertahanan. TNI menunjukkan profesionalisme tinggi dalam misi internasional, sehingga terus dipercaya untuk terlibat dalam berbagai misi peacekeeping PBB sehingga telah meningkatkan legitimasi diplomatik dan citra internasional Indonesia. Dukungan masyarakat terhadap keberadaan peacekeepers TNI menjadi modal penting yang dapat dioptimalkan melalui strategi diplomasi pertahanan yang terarah. Namun, hingga saat ini, integrasi antara tugas pertahanan dengan promosi produk strategis nasional belum terstruktur secara optimal. Contoh dari negara lain, seperti Korea Selatan yang memanfaatkan misi perdamaian untuk mempromosikan produk industrinya, menunjukkan potensi besar yang dapat diadopsi Indonesia. Penelitian ini menemukan bahwa tantangan utama dalam diplomasi pertahanan adalah kurangnya sinergi antar institusi terkait dan belum adanya panduan strategis yang jelas. Kesimpulannya, diplomasi pertahanan berperan strategis dalam membangun kepercayaan, mencegah konflik, serta memperluas pengaruh nasional di ranah internasional. Dengan kerangka hukum yang kuat dan koordinasi lintas sektor, partisipasi TNI di Misi Operasi Pemeliharaan Perdamaian Dunia (OPPD) dapat diintegrasikan dengan promosi industri pertahanan nasional, meningkatkan daya saing internasional, serta memperkuat posisi diplomatik Indonesia
KeywordsDiplomasi Pertahanan, Kepentingan Nasional, Misi Operasi Pemeliharaan Perdamaian Dunia, Industri Pertahanan
|
DOIhttps://doi.org/10.31604/jim.v9i1.2025.419-430 |
Article metrics10.31604/jim.v9i1.2025.419-430 Abstract views : 1 | PDF views : 0 |
Cite |
Full Text Download
|
References
Art, Robert Jeffrey and Patrick M. Cronin (2003). The United States and Coercive Diplomacy. Washington DC: US Institute of Peace Press
Berridge, G., & James, A. (2003). A Dictionary of Diplomacy. New York: Palgrave Macmillan.
Bangun, E. (2014, September-Oktober). Peran TNI Untuk Mencapai Kemandirian Pertahanan (Kontemplasi di Hari Ulang Tahun ke-69 TNI). Media Informasi Kementrian Pertahanan WIRA, 50, 37.
B. S. Sachar. (2004). “Military Diplomacy through Arms Transfers: A Case Study of China,†Strategic Analysis Vol. 28, No. 2 (2004), p. 290.
Blannin, Patrick. (2018). Defence diplomacy in the long war beyond the aiguillette. Bond University
Cottey, Andrew and Anthony Forster. (2004). Reshaping Defence Diplomacy: New Roles for Military Cooperation and Assistance, ed. International Institute for Strategic Studies, vol. 365, Adelphi Paper. New York, United States of America: Oxford University Press.
DRAB, Lech . (2018). Defence Diplomacy – An Important Tool For The Implementation Of Foreign Policy And Security Of The State. War Studies University, Poland
Evans, G., & Newnham, J. (1998). The Pinguin Dictionary of International Relations. London: Pinguin Books.
Fetic, Sorin Gabriel. (2014). Fields Of Classic Diplomacy With Which Defence Diplomacy Interacts Horizontally. Preventive Diplomacy, Coercive Diplomacy. Revista Academiei Forţelor Terestre Nr. 1 (73)/
Jackson, R., & Sorensen, G. (2010). Introduction to International Relations, Theories and Approaches. United Kingdom: Oxford University Press.
Juan Emilio Cheyre. (2013). The Oxford Handbook of Modern Diplomacy: Defence Diplomacy
Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. (2011). Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia No 34 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengataan ALat Utama Sistem Persenjataan Tentara Nasional Indonesia Di Lingkungan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia. Jakarta: Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.
Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. (2014). Buku Penyelarasan Minimum Essential Force Tahun 2014. Jakarta: Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.
Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. (2014). Kebijakan Pertahanan Negara Tahun 2014. Jakarta: Departemen Pertahanan Republik Indonesia.
Kementerian Pertahanan RI. (2014). Buku Putih Pertahanan Indonesia Tahun 2014. Jakarta: Kementerian Pertahanan RI.
Lech DRAB. (2018). Defence Diplomacy – An Important Tool For The Implementation Of Foreign Policy And Security Of The State. War Studies University, Poland
Laksmana, Evan A. . (2012). Regional Order by Other Means? Examining the Rise of Defense Diplomacy in Southeast Asia. Asian Security, vol. 8, no. 3, 2012, pp. 251–270
Muthanna, KA. (2011). Military Diplomacy. 2011. Journal of Defence Studies Vol 5. No 1. January 2011
Plessis, Du. (2018) dalam Blannin, Patrick. Defence diplomacy in the long war beyond the aiguillette. Bond University
Sachar. B. S. . (2004). Military Diplomacy through Arms Transfers: A Case Study of China,†Strategic Analysis Vol. 28, No. 2. p. 290
Syawfi, Idil. (2009). Aktifitas Diplomasi Pertahanan Indonesia Dalam Pemenuhan Tujuan-Tujuan Pertahanan Indonesia (2003–08)â€. Jakarta: Tesis Magister, University of Indonesia
Yusgiantoro, P. (2014). Ekonomi Pertahanan : Teori & Praktek. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.










Download