TANTANGAN REINTEGRASI SOSIAL PADA KELOMPOK RENTAN TERORISME DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN INDONESIA
Abstract
Ancaman terorisme di Indonesia, dengan populasi Muslim terbesar di dunia, memerlukan penanganan serius terhadap anggota kelompok terorisme yang dihukum. Reintegrasi sosial mereka ke masyarakat setelah masa tahanan adalah tahap penting, namun penuh dengan tantangan. Penelitian ini menganalisis tantangan tersebut, fokus pada faktor ideologi, stigma sosial, dan kurangnya program rehabilitasi efektif.
Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis data sekunder dari berbagai sumber. Hasil penelitian menunjukkan faktor ideologi yang kuat dalam kelompok terorisme, stigma sosial yang menghambat integrasi, dan pentingnya program rehabilitasi holistik serta dukungan psikologis.
Saran yang diusulkan mencakup pendekatan holistik dalam program rehabilitasi, dukungan psikologis yang lebih intensif, program persiapan pembebasan yang ditingkatkan, pengurangan stigma sosial, pendekatan individualis, dan peran keluarga, masyarakat, dan pemerintah yang krusial dalam mendukung reintegrasi sosial yang berhasil. Penelitian ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang tantangan reintegrasi sosial pada kelompok terorisme di Indonesia dan dapat membantu merancang strategi yang lebih efektif untuk mencegah keterlibatan kembali mereka dalam aktivitas terorisme setelah pembebasan dari lembaga pemasyarakatan.
Kata Kunci: Narapidana Teroris, Reintegrasi Sosial, Kelompok Rentan
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.31604/jim.v7i3.2023.791-794
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.