INOVASI DAUN BELUNTAS (PLUCHEA INDICA (L) LESS) SEBAGAI MINUMAN HERBAL DALAM MENGATASI BERBAGAI KELUHAN KESEHATAN PADA LANSIA

(1) Nelly Agustina Revi Felisa Mail (Universitas Bojonegoro, Indonesia)
(2) * Sony Sony Mail (Universitas Bojonegoro, Indonesia)
(3) Ardhi Taruna Revi Setiyatmiko Putra Mail (Universitas Bojonegoro, Indonesia)
(4) Ferdhi Dwi Cahyanto Mail (Universitas Bojonegoro, Indonesia)
(5) Fina Sulistiya Ningsih Mail (Universitas Bojonegoro, Indonesia)
*corresponding author

Abstract


Daun beluntas (Pluchea Indica (L) Less) adalah salah satu tanaman herbal yang masih ditemukan dibeberapa wilayah Indonesia, salah satunya adalah di Desa Bonorejo Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro. Desa Bonorejo merupakan daerah di Bojonegoro dengan populasi tanaman beluntas yang cukup banyak ditemukan disekitaran pekarangan rumah warga. Tanaman beluntas memiliki banyak kandungan serta manfaat bagi kesehatan masyarakat khususnya pada lansia. Tidak jarang masyarakat Desa Bonorejo mengkonsumsi tanaman beluntas untuk diolah sebagai kulupan yang dinikmati tanpa mengetahui kandungan dan manfaat yang ada didalam daun beluntas. Kegiatan program pengabdian masyarakat dalam bentuk pelatihan pembuatan teh celup daun beluntas kepada kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan keluarga (PKK) dan Posyandu Lansia merupakan bentuk upaya untuk memberikan pengetahuan serta melatih keterampilan pada kader dalam mengoptimalkan tanaman disekitar agar dikonsumsi dan dimanfaatkan untuk kebutuhan kesehatan. Kegiatan tersebut dilakukan melalui metode Focus Group Discussion (FGD) dengan melakukan pendekatan interaktif kepada mitra untuk menggali informasi dan melakukan kesepakatan untuk keberlangsungan program.  Program pelatihan diikuti oleh 20 peserta dari mitra terkait yang bekerjasama untuk menghasilkan inovasi dengan memaksimalkan pemanfaatan daun beluntas oleh masyarakat. Daun beluntas diinovasikan menjadi olahan dalam bentuk serbuk dan daun kasar yang dikemas didalam kantong teh sehingga untuk mengonsumsinya dengan menggunakan rebusan air dengan takaran 2g/200 ml, sesuai dengan hasil eksperimen yang dilakukan berulang-ulang.


Keywords


Pengabdian masyarakat, daun beluntas, pelatihan

   

DOI

https://doi.org/10.31604/jpm.v7i8.3229-3236
      

Article metrics

Abstract views : 156 | PDF views : 52

   

Cite

   

Full Text

Download

References


Donowarti, I. and Diah, F.D. 2020. Pengamatan hasil olahan daun beluntas (Pluchea indica L.) terhadap sifat fisika dan kimianya. Teknologi Pangan: Media Informasi dan Komunikasi Ilmiah Teknologi Pertanian. 11(2):118– 134.

Nahor, E.M. 2022. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Tanaman Beluntas (Pluchea indica L.). Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Sam Ratulangi. pp. 39–46.

Putri, M.A. dan Suhartiningsih, S. 2020. Pembinaan kader lansia dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan lansia. Journal of Community Engagement in Health. 3(2): 304–308.

Rochman, D.A. and Ernes, A. 2019. Karakteristik Fisikokimia Serbuk Jamu Daun Beluntas (Pluchea indica L.). AGROMIX. 10(1): 58–66.

Wibowo, W. and Hasana, A.R. 2024. Pemberdayaan Kader Kesehatan Dalam Pembuatan Kapsul Daun Beluntas RW 1 Di Kelurahan Sukoharjo Kec. Klojen Wilayah Kerja Puskesmas Bareng Kota Malang. Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa. 1(12): 3334–3340.

Sinaga, E. M., Purwandari, V., & Wiratma, D. Y. (2020). PENYULUHAN KEPADA MASYARAKAT DAUN BELUNTAS (Plucea indica Less.) BERKHASIAT SEBAGAI PENCEGAH BAU BADAN. Jurnal Abdimas Mutiara, 1(2), 291–295.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.