KEPARAHAN PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA CABAI DI DESA PENDEM, KECAMATAN NGABLAK, KABUPATEN MAGELANG

(1) * Putri Laeshita Mail (Progam studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Tidar, Indonesia)
*corresponding author

Abstract


Cabai merupakan salah satu komoditi hortikultura yang penting dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Penurunan produksi pada cabai dapat diakibatkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah penyakit tanaman. Penyakit antraknosa merupakan salah satu penyakit penting pada cabai yang sangat merugikan di Indonesia. Kerugian yang diakibatkan akibat penyakit ini mencapai 90%. Ngablak merupakan salah satu wilayah penghasil produk hortikultura yang cukup tinggi di Kabupaten Magelang. Peneltian bertujuan untuk mengetahui keparahan penyakit antraknosa di Desa Pendem, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. Penelitian dilaksanakan di Desa Pendem, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang dan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Pertanian Universitas Tidar. Penelitian dilakukan dengan cara mengambil 81 sampel buah cabai pada sebuah petakan lahan dan sampel yang diperoleh dilakukan pemeriksaan laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keparahan penyakit pada cabai mencapai 58,75% dan termasuk dalam kategori berat.


Keywords


Keparahan Penyakit, Antraknosa, Cabai

   

DOI

https://doi.org/10.31604/jap.v10i2.20550
      

Article metrics

10.31604/jap.v10i2.20550 Abstract views : 14 | PDF views : 0

   

Cite

   

Full Text

Download

References


Agrios GN. 1996. Ilmu Penyakit Tumbuhan. Edisi ketiga. Yogyakarta: Gadjah mada University Press.

Asian Vegetable Research and Development Center. 2009. Development of Locally Adapted, Multiple Disease Resistant and High Yielding Chilli (Capsicum annuum) Cultivars for China, India, Indonesia, and Thailand Phase II. AVRDC Publication.

Badan Pusat Statistik. 2020. Produksi tanaman sayuran cabai besar (ton) tabel dinamis. https://www.bps.go.id/site/resultTab. [Diakses pada tanggal 16 November 2020].

Damm U, PF Cannon, JHC Woudenberg, PW Crous. 2012. The Colletotrichum acutatum species complex. Studies in Mycology 73: 37–113.

Dean R, Van Kan JA, Pretorius ZA, Hammond-Kosack KE, Di Pietro A, Spanu PD, Rudd JJ, Dickman M, Kahmann R, Ellis J, Foster GD. 2012. The Top 10 fungal pathogens in molecular plant pathology. Moleculer Plant Pathology 13:414-30.

Farr DF, Rossman AY, Palm ME, McCray EB. 2016. Fungal Databases, Systematic Botany and Mycology Laboratory. http://nt.ars-grin.gov/fungaldatabases/. [Diakses pada tanggal 6 November 2020].

Hamidson H, Suwandi, Effendy TA. 2019. Penyakit antraknosa (Colletotrichum spp.) pada tanaman cabai di Kabupaten Ogan Ilir. Di dalam: Herlinda S et al. (eds.), Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2018, Palembang 18-19 Oktober 2018. pp. 129-137. Palembang: Unsri Press.

Hakim A, Syukur M, Widodo. 2014. Ketahanan penyakit antraknosa terhadap cabai Lokal dan cabai Introduksi. Bul. Agrohorti 21:31 – 36.

Hidayat, W. 2020. Pasokan Melimpah, Harga Cabai Melambung. http://beritamagelang.id/pasokan-cabai-melimpah-harga-melambung. [Diakses pada tanggal 16 November 2020].

Ibrahim R, Sri HH, Widodo.2017. Keragaman morfologi, genetika, dan patogenisitas Colletotrichum acutatum penyebab antraknosa cabai di Jawa dan Sumatera. Jurnal Fitopatologi Indonesia. 13:9-16

Marsuni, Y. 2020. Pencegahan penyakit antraknosa pada cabai besar (lokal: lombok ganal) dengan perlakuan bibit kombinasi fungisida nabati. Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah 2020, Banjarbaru April 2020. pp. 113-116

Pemerintah Kabupaten Magelang. 2020. Gambaran umum kondisi daerah. https://www.magelangkab.go.id/ [Diakses pada tanggal 16 November 2020].

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. 2016. Pengendalian penyakit antraknose pada tanaman cabai. http://www.litbang.pertanian.go.id/info-teknologi/2630/. [Diakses pada tanggal 6 November 2020].

Saxena A, Richa R, Vijai KG, Harikesh BS. 2016. Chilli anthracnose: The Epidemiology and Management. Front Microbiol 7: 1527.

Than PP, Jeewon R, Hyde KD, Pongsupasamit S, Mongkolporn O, Taylor PWJ. 2008. Characterization and pathogenicity of Colletotrichum species associated with anthracnose on chilli (Capsicum spp.) in Thailand. Plant Pathology. 3:562–572.

Wanda TS, Efri, Titik NA, Hasriadi MA. 2014. Uji keefektifan ekstrak daun jarak dan daun nimba terhadap intensitas penyakit antraknosa pada tanaman cabai (Capsicum annum L.). Jurnal Agrotek Tropika 3: 431 – 435.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal AGROHITA
Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan
Jl. Stn Mhd Arief N0 32 Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara

ISSN Online : 2615-336X   ISSN Cetak : 2541-5956

 Lisensi Creative Commons

Jurnal AGROHITA disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.