HAMBATAN STRUKTURAL DAN KULTURAL PENGEMBANGAN PARIWISATA PESISIR DI KAWASAN PANTAI PURUS KOTA PADANG
Abstract
Penelitian ini secara spesifik melakukan pengidentifikasian hambatan struktural dan kultural dalam pengembangan wisata kawasan Pantai Purus Kota Padang. Penelitian ini memiliki tujuan khusus yaitu pertama, mendeskripsikan dan menjelaskan hambatan struktural dan  kultural dalam pengembangan kawasan wisata pantai Purus Kota Padang, dam kedua yaitu menjelaskan dan menganalisis faktor-faktor penghambat pengembangan kawasan wisata Pantai Purus Kota Padang. Teknik dalam menentukan populasi dan sampel peneliti menggunakan Teknik purposive sampling yakni dengan menetapkan kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh orang yang akan dijadikan sumber informasi. Dari penelitian yang didapatkan dalam identifikasi hambatan struktural yaitu hambatan yang berasal dari kebijakan Pemerintah Kota, baik pihak kecamatan maupun Kelurahan Purus yang tidak bisa dirubah ketetapannya, dan hambatan kultural hambatan yang berasal dari masyarakat Pantai Purus.
Kata kunci: Hambatan, Kultural, Pariwisata
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arikunto, S. (2002). Prosedur Suatu Penelitian: Pendekatan Praktik. Edisi Revisi Kelima. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Basuki, S. (2006). Metode Penelitian. Wedatama Widya Sastra, Jakarta.
Chafid Fandeli. (2001). Dasar - Dasar Manajemen Kepariwisataan Alam. Yogyakarta: Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES).
Handayawati, H. (2010). Potensi Wisata Alam Pantai - Bahari. PM PSLP PPSUB.
Hartono, Teguh. (2003). Pengalaman Pengembangan dan Pengelolaan Ekowisata Berbasis Masyarakat di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Jawa Barat. Makalah disampaikan pada sarasehan tentang Pengelolaan dan Pengembangan Ketep Pass dan objek-objek wisata disekitarnya. Hotel Pondok Tingal Borobudur Kabupaten Magelang 29 Desember 2003.
Kiswantoro, A., & Damiasih, D. (2018). Persepsi Kualitas Pelayanan Museum Sebagai Sarana Edukasi Masyarakat (Studi Kasus: Museum Gunung Api Merapi Yogyakarta). Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah, 12(2), 57-70.
Kusmayadi, E. S., & Sugiarto, E. M. (2000). Metodologi Penelitian Dalam Bidang Kepariwisataan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kusnadi, M. A. (2002). Konflik Sosial Nelayan, Kemiskinan dan Perebutan Sumber Daya Perikanan. LKIS Pelangi Aksara.
Putra, R. S., & Adnan, M. F. (2021). Pengembangan Pantai Muaro Lasak Kota Padang Sebagai Ikon Parawisata. JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan), 5(1).
Ruspianda, R. (2019). Program Pengembangan Kawasan Pariwisata Pantai Purus Kota Padang. Jurnal Planologi Dan Sipil (JPS), 1(1), 80-88.
Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung.
Sunarto. (2001). Geomorfologi Kepesisiran dan Peranannya Dalam Pembangunan Nasional Indonesia. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM.
Syafrini, D., Susilawati, N., & Hasmira, M. H. (2016). Partisipasi masyarakat lokal dalam mengembangkan kawasan wisata keluarga. Jurnal Socius, 3(2), 122- 139.
DOI: https://doi.org/10.31604/justitia.v6i1.136-141
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Jurnal Justitia : Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora