REVIEW : PERBANDINGAN KUALITAS TELUR AYAM RAS DI BERBAGAI NEGARA
Abstract
Telur ayam ras merupakan produk pangan asal ternak yang memiliki nilai nutrisi tinggi, sehingga telur ayam ini sudah menjadi suatu kebutuhan yang tidak terpisahkan bagi konsumen. Pemenuhan kebutuhan konsumen yang tinggi ditandai dengan pesatnya industri telur ayam ras diberbagai banyak negara. Sehingga industri tersebut bersaing tidak hanya penilaian berat telur, melainkan memberikan kualitas telur yang baik. Kualitas telur merupakan indikator yang mengacu pada standar kualitas eksterior telur dan kualitas interior telur, selain itu kualitas telur dipengaruhi oleh kualitas eksterior dan kualitas interior. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan perbandingan kualitas eksterior dan interior telur diberbagai negara. Penelitian dimulai dengan menganalisis pemasaran telur, kebutuhan konsumen dan kualitas telur, kemudian dilanjutkan dengan mengumpulkan literatur terkait, dan menganalisa data dari literatur yang didapat. Standar kualitas telur pada bagian eksterior khususnya pada ketebalan cangkang Saudi Arabia paling tipis yaitu 0,04 mm sementara negara negara lain hampir sama yaitu kisaran 0,2 – 0,4 mm. Kerabang telur yang tipis memiliki pori-pori yang banyak dan besar hal ini menimbulkan penguapan yang cepat sehingga mempercepat penurunan kualitas telur. menunjukkan persentase berat cangkang dari berbagai negara 9 – 15 %, berat cangkang berbagai negara beratnya hampir sama yaitu kisaran 5 – 9 gram dan rata rata berat telur berbagai negara 58 gram – 61 gram. Menurut (Badan Standarisasi Nasional, 2008) bobot/berat telur dengan kategori besar (> 60 g) pada negara Saudi Arabia, China, dan Brazil. Kategori sedang (50 g – 60 g) pada negara Colombia, Japan, Mesir dan Indonesia. Selanjutnya pada bagian interior telur khususnya pada warna yolk skor menunjukkan China memiliki nilai skor tertinggi yaitu 13 sementara terendah ada pada negara Saudi Arabia yaitu mencapai angka 5. Persentase yolk diukur untuk mengetahui rasio yolk terhadap berat telur dalam satuan persen. Berat yolk diukur dengan menimbang yolk telur setelah dipisahkan dengan albumin telur. menunjukkan kondisi berat yolk diberbagai negara yang memiliki rata 26 % - 29 %, berat albumin pada berbagai negara memiliki rata – rata 29 gram hingga 40 gram. Persentase albumin diukur untuk mengetahui rasio albumin terhadap berat telur dalam satuan persen. Haugh unit merupakan korelasi antara tinggi putih telur dengan berat telur dan menunjukkan nilai haugh unit telur ayam ras dari berbagai negara berdasarkan grade score yang dikeluarkan oleh (United States Department of Agriculture, 2000) grade AA (diatas 72.0) adalah Colombia, China, Mesir, Indonesia dan Brazil. Grade score A (60-71,9) adalah Saudi Arabia. Grade score B (31-59,9) adalah Japan. Kesimpulan dari tulisan ini bahwa kualitas eksterior dan interior telur konsumsi ayam ras memiliki kualitas yang hampir sama pada berbagai negara.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdi, E., Gharachorloo, M., & Ghavami, M. (2021). Investigation of using egg shell powder for bleaching of soybean oil. LWT, 140, 110859. https://doi.org/10.1016/J.LWT.2021.110859
Abou-Elkhair, R., Selim, S., & Hussein, E. (2018). Effect of supplementing layer hen diet with phytogenic feed additives on laying performance, egg quality, egg lipid peroxidation and blood biochemical constituents. Animal Nutrition, 4(4), 394–400. https://doi.org/10.1016/j.aninu.2018.05.009
Aguillón-Páez, Y. J., Romero, L. A., & Diaz, G. J. (2020). Effect of full-fat sunflower or flaxseed seeds dietary inclusion on performance, egg yolk fatty acid profile and egg quality in laying hens. Animal Nutrition, 6(2), 179–184. https://doi.org/10.1016/j.aninu.2019.12.005
Ali, A. B. A., Campbell, D. L. M., Karcher, D. M., & Siegford, J. M. (2019). Nighttime roosting substrate type and height among 4 strains of laying hens in an aviary system. Poultry Science, 98(5), 1935–1946. https://doi.org/10.3382/ps/pey574
Attia, Y. A., Al-Harthi, M. A., & Shiboob, M. M. (2014). Evaluation of quality and nutrient contents of table eggs from different sources in the retail market. Italian Journal of Animal Science, 13(2), 369–376. https://doi.org/10.4081/ijas.2014.3294
Badan Standarisasi Nasional. (2008). SNI 3926:2008 Telur Ayam Konsumsi. In Badan Standarisasi Nasional. http://blog.ub.ac.id/cdrhprimasanti90/files/2012/05/13586_SNI-3926_2008-Telur-Konsumsi.pdf
Duman, M., Şekeroğlu, A., Yıldırım, A., Eleroğlu, H., & Camcı. (2016). Zusammenhang zwischen Formindex des eies und eiqualitätsmerkmalen. European Poultry Science, 80. https://doi.org/10.1399/eps.2016.117
ECY, L.-C., WD, P., & S, N. (2014). The chemistry of eggs and egg products (4th Editio). Food Product Press.
Englmaierová, M., Bubancová, I., & Skřivan, M. (2014). Carotenoids and egg quality. Acta Fytotechnica et Zootechnica, 17(02), 55–57. https://doi.org/10.15414/afz.2014.17.02.55-57
Guo, Y., Zhao, Z. H., Pan, Z. Y., An, L. L., Balasubramanian, B., & Liu, W. C. (2020). New insights into the role of dietary marine-derived polysaccharides on productive performance, egg quality, antioxidant capacity, and jejunal morphology in late-phase laying hens. Poultry Science, 99(4), 2100–2107. https://doi.org/10.1016/j.psj.2019.12.032
Habiyah, U., Mutia, R., & Suharti, S. (2016). Performance and egg quality of laying hens fed ration containing coriander seeds (Coriandrum sativum linn). Media Peternakan, 39(1), 61–66. https://doi.org/10.5398/medpet.2016.39.1.61
Haryono. (2000). Langlah-Langkah Teknis Uji Kualitas Telur Konsumsi Ayam Ras. Temu Teknis Fungsional Non Peneliti, 175–183.
John-Jaja, S. A., Udoh, U. H., & Nwokolo, S. C. (2016). Repeatability estimates of egg weight and egg-shell weight under various production periods for Bovan Nera Black laying chicken. Beni-Suef University Journal of Basic and Applied Sciences, 5(4), 389–394. https://doi.org/10.1016/j.bjbas.2016.11.001
Kraus, A., Zita, L., Krunt, O., Härtlová, H., & Chmelíková, E. (2021). Determination of selected biochemical parameters in blood serum and egg quality of Czech and Slovak native hens depending on the housing system and hen age. Poultry Science, 100(2), 1142–1153. https://doi.org/10.1016/j.psj.2020.10.039
Kurtini, T., Nova, K., & Septinova, D. (2011). Produksi Ternak Unggas. Universitas Lampung.Lestari, L., Mardiati, S. M., & Djaelani, M. A. (2018). Kadar Protein, Indeks Putih Telur, dan Nilai Haugh Unit Telur Itik Setelah Perendaman Ekstrak Daun Salam (Syzygium polyanthum) dengan Waktu Penyimpanan yang Berbeda pada Suhu 4oC. Buletin Anatomi Dan Fisiologi, 3(1), 39. https://doi.org/10.14710/baf.3.1.2018.39-45