Pemberian Ekstrak Pegagan (Centella asiatica) Terhadap Karkas Ayam Broiler Fase Finisher
Abstract
Pemeliharaan ayam secara intensif, biaya pakan merupakan biaya produksi terbesar. Penggunaan bahan pakan komersil yang umum digunakan, sering menimbulkan persaingan, sehingga anggaran ransum dan obat-obatan. Manfaat Ekstrak pegagan (Centella asiatica) sebagai bahan minum tambahan merupakan upaya meningkatkan produksi ternak. Khasiat pegagan adalah sebagai mengatasi cekaman panas pada ayam selain itu, penambahan pegagan dipakai sebagai suplemen dan penambah nafsu makan selama pemeliharaan ayam, sehingga keuntungan yang diperoleh juga meningkat, anti lupa, adaptogenik, anti-pyretik, antispasmodik, aphrodisiak, astringent, pembersih darah (keracunan logam), diuretik, nervine, sedative. Penalitian ini telah dilaksanakan dikandang percobaan Mix Farming Experience (MFE) Fakultas Peternakan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan, Kota Padangsidimpuan, selama dua bulan mulai dari Februari sampai bulan Maret 2017. Tujuannya untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak pegagan terhadap bobot hidup, bobot karkas, persentase karkas dan bobot giblet ayam broiler fase finisher. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancanga Acak Lengkap (RAL) dengan jumlah Perlakuan (t) = 4 dan Ulangan (n) = 5. Susunan perlakuan PO (Tanpa pemberian ekstrak pegagan), P1 (Pemberian ekstrak pegagan sebanyak 100 gram), P2 (Pemberian ekstrak pegagan sebanyak 200 gram) dan P3 (Pemberian ekstrak pegagan sebanyak 300 gram). Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa rataan terginggi pada pemberian ekstrak pegagan terhadap bobot hidup pada perlakuan P3 yaitu= 1215.20 gram, bobot karkas rataan terginggi pada perlakuan P3 yaitu= 914.40 garm, persentase karkas rataan tertinggi pada perlakuan P3 yaitu= 75,312% dan bobot giblet rataan tertinggi pada perlakuan perlakuan PO yaitu = 80.45 gram.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Abidin, Z. 2003. Meningkatkan Produktivitas Ayam Ras Pedaging. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Agoes, Kusnadi, Chandar. (2004). Teoridan Manajemen Stres .Malang: Taroda.
Anggorodi, R., 1990. Ilmu Makanan Ternak Umum. PT Gramedia, Jakarta.
Besung, K.I. 2009.Pegagan (Centella aisatica) Sebagai Alternative Pencegahan Infeksi Pada Ternak.Jurnal Penelitian vol.2.no 1 26 Agustus 2009.Bali :Universitas Udayana.
Buwono .2009.Perkembangan Ayam Broiler.Agromedia Pustaka. Jakarta.
Daghir, N.J. 1998. Poultry Production In Hot Climates.The University Press. Cambridge.
Denyer, S. P., dan Hodges, N. A., 1998, Principles and Practice of Sterilization,Pharmaceutical in Microbiology, chapter 22 hal 385.
Grey. 1982. Ilmu Peternakan. Edisi1 UGM Press.Yogyakarta.
Januwati, M dan M. Yusron. 2004. Standar Operasional: Budidaya Pegagan ,Lidah Buaya, Sambiloto dan Kumis Kucing. Bogor: Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat.
Kartadisastra. 1994. Pedoman Pintar Beternak. Penebar Swadaya. Jakarta. Jakarta.
Kartasapoetra, G. 1992. Budi daya Tanaman Berkhasiat Obat. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Lesson, S. and D.J. Summers. 1980.”Productio and carcass characteristic of broiler chicken”. Poultry Sci. 59:562-567.
Murtidjo, B. A. 1987. Pedoman Meramu Pakan Unggas. Kanisius, Yogyakarta.
DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jac.v1i1.204
Article Metrics
Abstract view : 885 timesPDF (Bahasa Indonesia) - 1136 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Fakultas Peternakan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan
Jl. Raja Inal Siregar, Tanggal, Padangsidimpuan, Sumatera Utara
Tel / fax : (0634) 21696 email : jurnal.peternakan@um-tapsel.ac.id
issn Cetak : 2548-3129 issn Online : 2599-1736
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.