PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA : STUDI VOTER TURNOUT MASYARAKAT KOTA TEBING TINGGI DALAM PILKADA 2017 DENGAN CALON TUNGGAL
Abstract
Partisipasi memilih menjadi salah satu kebutuhan agar keberlanjutan demokrasi dan sistem politik tidak mengalami hambatan. Pemilu sebagai instrumen utama demokrasi merupakan salah satu kunci yang menjembatani suara rakyat sebagai pemilik kedaulatan untuk memberikan mandat kepada seseorang sebagai wakil rakyat atau sebagai penguasa yang akan duduk dalam pemerintahan. Oleh karena itu, sebagian negara-negara yang menganut demokrasi, termasuk Indonesia, menjadikan partisipasi sebagai salah satu agenda yang tidak dapat dikesampingkan dalam proses pemilu khususnya dalam hal hadir atau tidaknya warga negara untuk memilih (voter turnout).
Salah satu fenomena yang terjadi dalam Pemilihan Kepala Daerah sejak tahun 2015 yang lalu adalah munculnya pasangan calon tunggal dalam pemilihan. Undang undang juga telah mengatur tentang mekanisme pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah dengan calon tunggal tersebut. Kota Tebingtinggi di Provinsi Sumatera Utara termasuk salah satu dari Kabupaten/Kota yang memiliki pasangan dengan calon tunggal di Pemilihan Umum Kepala Daerah Tahun 2017 yang lalu. Berdasarkan data, partisipasi pemilih dalam pilkada Kota Tebing Tinggi dengan calon tunggal menunjukkan angka yang tidak terlalu tinggi, yaitu sebesar 59.868 suara (55,8 %). Sedangkan masyarakat Kota Tebing Tinggi yang memilih Walikota Incumbent 41.937 suara (70,04%), yang memilih kotak kosong sebesar 16.861 suara (28,16%) dan masyarakat yang terdaftar dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap) yang tidak menggunakan hak pilihnya sebanyak 47.943 suara (44,46%). Alasan masyarakat yang memilih Walikota Incumbent antara lain popularitas calon yang tinggi, memiliki kinerja yang baik, adanya hubungan kekerabatan dan lainnya. Sedangkan yang memilih kotak kosong memiliki alasan tidak suka dengan calon Walikota, tidak diberi uang dan adanya ajakan dari etnis tertentu untuk memilih kotak kosong.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Bakaruddin Rosyidi Ahmad, dkk. 2016. Peta Partisipasi Pemilih Dan Sikap Terhadap Politik Uang (Vote Buying) Dalam Pemilu Legislatif 2014 Di Kabupaten Pesisir Selatan. Fisip, Unand,
Benny Geys, 2006. Explaining Voter Turnout: a Review of Aggregate-Level Research, dalam Electoral Studies 25.
Efriza, 2012. Political Explore : Sebuah Kajian Ilmu Politik. Bandung: Alfabeta.
Hadi, Krisno. 2006. Indonesia Politik dan Pemerintahan. Semarang : JPIP
KPU Kabupaten Tasikmalaya dan Program Studi Ilmu Politik Fisip, Universitas Siliwangi Tasikmalaya, Survey Partisipasi Pemilih (Voter Turnout) Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2015.
Moleong, J Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nurhasim, Mochamad. 2014. Partisipasi Pemilih Pada Pemilu 2014: Sebuah Studi Penjajakan. Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta.
Sakah Saidu Mahmud. The 2015 General Elections: Voter Turnout, Voting Behavior and Democratic Consolidation in Nigeria. Paper prepared for presentation at the Post Election ConferenceThe Electoral Institute, Abuja.
Seymour Martin Lipset. 2007. Political Man : Basis Sosial Tentang Ilmu Politik. Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
Tia Subekti, 2014. Partisipasi Politik Masyarakat dalam Pemilihan Umum: Studi Turn of Voter dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Magetan Tahun 2013. Skripsi Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya.
DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jips.v9i7.2022.2532-2537
Article Metrics
Abstract view : 375 timesPDF - 323 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.