 (Universitas Pertahanan Republik Indonesia, Indonesia)
 (Universitas Pertahanan Republik Indonesia, Indonesia)(2) George Royke Deksino
 (Universitas Pertahanan Republik Indonesia, Indonesia)
 (Universitas Pertahanan Republik Indonesia, Indonesia)(3) Putra Jhandhana
 (Universitas Pertahanan Republik Indonesia, Indonesia)
 (Universitas Pertahanan Republik Indonesia, Indonesia)(4) Eka Mahatva Yudha
 (Universitas Pertahanan Republik Indonesia, Indonesia)
 (Universitas Pertahanan Republik Indonesia, Indonesia)*corresponding author
| AbstractPerkembangan kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin yang cepat memiliki potensi manfaat yang cukup besar. Sistem senjata otonom (AWS) telah mengubah peperangan modern dan menimbulkan pertanyaan etika yang mendalam. Makalah ini mengeksplorasi dilema moral dan etika yang terkait dengan membangun kecerdasan dalam AWS. Fokus utamanya adalah pada potensi kurangnya pengawasan manusia, yang mengacu pada keputusan hidup-mati yang dibuat oleh mesin tanpa adanya penilaian moral yang diperlukan. Etika dalam AI berkaitan dengan pertanyaan tentang bagaimana mendiskusikan implikasi etis penggunaan AI dalam sistem senjata otonom. Sistem berbasis AI mampu bertindak secara murni di dunia virtual, sistem pemaksaan suara, mesin pencari, perangkat lunak analisis gambar, dan kecerdasan buatan (AI) atau wajah. Isu-isu seperti pertanggungjawaban atas bahaya yang tidak disengaja dan risiko sistem otonom yang tidak berfungsi atau digunakan secara tidak etis diperiksa sebagaimana mestinya. Selain itu, penelitian ini membahas tanggung jawab pemerintah, militer, dan pengembang AI untuk memastikan sistem ini dapat beroperasi dalam batas-batas hukum dan moral. Penelitian ini berpendapat bahwa tanpa kerangka kerja etika yang ketat, penerapan AI di AWS dapat menimbulkan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam menegakkan prinsip-prinsip kemanusiaan dalam peperangan. KeywordsKecerdasan Buatan (AI), Sistem Senjata Otonom (AWS), Implikasi Etis, Pengawasan Manusia, Batas Hukum dan Moral | 
| DOIhttps://doi.org/10.31604/jips.v12i1.2025.256-262 | Article metrics10.31604/jips.v12i1.2025.256-262 Abstract views : 3 | Cite | 
References
Anderson, K., & Waxman, M. C. (n.d.). Law and Ethics for Autonomous Weapon Systems: Why a Ban Won’t Work and How the Laws of War Can. Scholarship Archive.
Barry de Vries. "Individual Criminal Responsibility for Autonomous Weapons Systems in International Criminal Law" , Brill, 2023
Daniel Rietiker. "Humanization of Arms Control - Paving the Way for a World Free of Nuclear Weapons" , Routledge, 2017
James Gow, Ernst Dijxhoorn, Rachel Kerr, Guglielmo Verdirame. "Routledge Handbook of War, Law and Technology" , Routledge, 2019
Khalil, A., & Raj, S. a. K. (2024). Assessing the Legality of Autonomous Weapon Systems: An In-depth Examination of International Humanitarian Law Principles. LAW REFORM, 19(2), 372–392.
M. Cherif Bassiouni. "A Manual on International Humanitarian Law and Arms Control Agreements" , Brill, 2000
Pedron, S. M., & Da Cruz, J. D. A. (2020). The Future of Wars: Artificial Intelligence (AI) and Lethal Autonomous Weapon Systems (LAWS). In International Journal of Security Studies.
Schmitt, M. (2013). Autonomous weapon systems and international humanitarian law: a reply to the critics. Harvard National Security Journal, 4, 1–37.
Yordan Gunawan, Muhamad Haris Aulawi, Rizaldy Anggriawan, Tri Anggoro Putro. "Command responsibility of autonomous weapons under international humanitarian law" , Cogent Social Sciences, 2022
Yunanda, A. P. (2019). Autonomous Weapon Systems dan Legalitas Penggunaannya Dalam Hukum Humaniter Internasional. Jurist-Diction, 2(2), 377.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
 






 
 