“SERBA AUTOPOIESIS” PUDARNYA PERAN MEDIA MASSA DALAM PANDANGAN TEORI SISTEM NIKLAS LUHMANN

Noveri Faikar Urfan

Abstract


Fokus studi ini adalah pada masalah sistemik orientasi media massa ditinjau dari teori sistem Niklas Luhmann. Luhmann berpandangan bahwa sistem media massa mempunyai karakteristik yang autopoiesis. Sistem autopoiesis ini mengandaikan bahwa suatu sistem memiliki kemampuan untuk mendefinisikan kodenya sendiri untuk menghindari kompleksitasnya terhadap faktor eksternal, yaitu lingkungan. Kemampuan ini membuat media massa cenderung mengabaikan faktor terpenting dalam demokrasi, yaitu bagaimana media massa mampu berperan dalam wacana kesejahteraan. Tulisan Luhmann sebenarnya berangkat dari kritiknya terhadap ahli teori sistem Talcott Parsons. Parsons melihat sistem dalam konteks keharusannya untuk memiliki tujuan dalam menjaga keseimbangan. Namun, Luhmann justru melihat sistem bergerak tanpa keseimbangan, karena sistem berjalan dengan kodenya masing-masing. Pandangan Niklass Luhmann yang menjelaskan ciri-ciri sistem autopoiesis juga menuai kritik. Kritik terutama datang dari punggawa madzhab Frankfurt, Jurgen Habermas. Habermas menganggap bahwa teori harus menyumbangkan jalan untuk membebaskan (emansipasi) masyarakat dari masalah yang dihadapinya, tidak seperti Luhmann yang hanya menjelaskan masalah. Pada bagian kesimpulan dan diskusi, tulisan ini menawarkan sebuah alternatif, bahwa media harus dilihat posisinya yang penting dalam demokrasi, dan memiliki kesempatan untuk meningkatkan demokrasi dengan mempromosikan media publik.

Keywords


Media Massa, Autopoiesis, Niklass Luhmann, Media Publik

Full Text:

PDF

References


Budiarjo, M. (2008). Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia.

Bustch, R. (2007). Media and Public Sphere (R. Butsch, ed.). New York: Palgrave Macmillan.

Dahl, R. A. (1998). On Democracy (1st ed.). Yale: Yale University Press.

Darmanto. (2020). Dinamika Penyiaran Publik di Indonesia. Yogyakarta: Samudra Biru.

Laclau, E., & Mouffe, C. (2008). Hegemoni dan Strategi Sosialis, Postmarxisme dan Gerakan Sosial Baru. Yogyakarta: Resist Book.

Luhmann, N. (2000). The Reality of the Mass Media. Stanford: Stanford University Press.

Luhtinanti, U. A. (2022). Mengurai Kompleksitas Masyarakat di Masa Pandemi: Labirin Menuju Pendekatan Sistemik Perspektif Sistem Sosial Luhmann. Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 11(2), 294–309.

https://doi.org/https://doi.org/10.23887/jish.v11i2.44440

Masduki. (2017). Tata Kelola Lembaga Penyiaran Publik Dunia. Yogyakarta: Samudra Biru.

Ritzer, G. (2015). Teori Sosiologi Modern (7th ed.). Jakarta: Kencana.

Subono, N. I., Polimpung, H. Y., & Prasojo. (2012). Oposisi Demokratik, Di Era Mediasi-Massal Demokrasi. Jakarta: UI Press.

Suhardiyah, M., & Siswanto, A. H. (2020). KOMUNIKASI NIKLAS LUHMANN DALAM MEMBANGUN KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA DI WILAYAH PERKOTAAN. Indonesian Journal of Islamic Communication, 3(1), 23–39. https://doi.org/https://doi.org/https://doi.org/10.35719/ijic.v3i1.811

Suseno, F. M. (2008). Etika Kebangsaan, Etika Kemanusiaan. Yogyakarta: Impulse.

Syahputra, I. (2013). Rezim Media: Pergulatan Demokrasi, Jurnalisme dan Infotainment dalam Industri Televisi. Jakarta: Gramedia.

Turner, B. S. (2006). Runtuhnya Universalisme Sosiologi Barat. Yogyakarta: Arruz Media.

Wahyuni, H. I. (2021). KOMUNIKASI AUTOPOIESIS SEBAGAI ENERGI ADAPTASI SISTEM SOSIAL: RESPON, RESONANSI, (R)EVOLUSI. Retrieved from https://fisipol.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1056/2021/11/Pidato-GB-Prof.-Hermin-Indah-Wahyuni-09-Nov-2021.pdf

Zed, M. (2004). Metode Penelitian Kepustakaan (Cetakan Ke V). Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.




DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jips.v10i3.2023.1105-1115

Article Metrics

Abstract view : 1344 times
PDF - 889 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.