ANTI AGING & DISKRIMINASI PEREMPUAN METROPOLITAN

Andayu Farah Devani, Ade Kusuma

Abstract


Konsep anti aging marak digaungkan oleh media massa ataupun industri kecantikan. Anti aging merupakan konsep yang melawan penuaan agar wajah tetap tampa awet muda. Konsep ini menuntut perempuan untuk selalu muda atau forever young dan diyakini oleh tatanan masyarakat. Video Gita Savitri Devi terkait narasi forever young menarik perempuan metropolitan untuk menontonnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana penerimaan dan pemaknaan perempuan metropolitan terhadap anti aging dalam videonya yang berjudul “Forever Young: Kenapa Perempuan Nggak Boleh Tua | Beropini eps. 75”. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis resepsi model encoding-decoding dari Stuart Hall. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam terhadap para perempuan metropolitan, observasi, dokumentasi dan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bagaimana latar belakang dan intepretasi perempuan metropolitan yang masuk dalam posisi domininan hegemoni, negoisasi, dan oposisi terhadap video Gita yang berjudul “Forever Young: Kenapa Perempuan Nggak Boleh Tua | Beropini eps. 75”. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa diskriminasi usia berkaitan erat dengan diskriminasi gender.


Keywords


Anti aging, Diskriminasi, Perempuan

Full Text:

PDF

References


Azahra, R., Rifai, M., & Arindawati, W. A. (2021). Representasi Seksisme Dalam Serial Drama Netflix The Queen’s Gambit Dari Pandangan Roland Barthes. Jurnal Spektrum Komunikasi, 9(1), 24-44.

Chaney, D. (2004). Lifestyle Sebuah Pengantar Komprehensif. Yogyakarta: Jalasutra.

Fakih, M. (2008). Gender dan Perubahan Organisasi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Febriana, P. (2016). Discourse Konsep Aging Dalam Miracle M A G Z . K A N A L : J u r n a l I l m u K o m u n i k a s i , 1 ( 1 ) , 6 9 - 8 4 .

Ghassani, A., & Nugroho, C. (2019). Pemaknaan Rasisme Dalam Film (Analisis Resepsi Film Get Out). Jurnal Manajemen Maranatha, 18(2), 127–134. h t t p s : / / d o i . o r g / 1 0 . 2 8 9 3 2 / j m m . v 1 8 i 2 . 1 6 1 9

Haq, A., Setiawan, M., & Pradana, R. (2022). Stereotype dan Marjinalisasi Perempuan dalam Iklan Akulaku. Jurnal Audiens, 3(4), 281-289

Howie, L. (2006). Facing age. In Australian Occupational Therapy Journal (Vol. 53, Issue 4). https://doi.org/10.1111/j.1440 -1630.2006.00637.

Ida, R. (2014). Metode Penelitian :Studi Media dan Kajian Budaya. Jakarta :Kencana.

Intan, T. (2020). Stereotip Gender Dalam Novel Malik & Elsa Karya Boy C a n d r a . J u r n a l B i n d o S a s t r a , 4 ( 2 ) , 8 5 - 9 4 .

Ishaq, R. M., Abidin, Z., & Kurniansyah, D. (2021). Membongkar realitas ageism p a d a f i l m l a y a r l e b a r . K I N E R J A , 1 8 ( 4 ) , 5 7 2 - 580.

Leona, P. (2019). Perancangan Tas Detachablebrand L…ne Melalui Konsep Personal Identification Sebagai Gaya Hidup Perempuan Metropolitan. Moda, 1(1), 31-60.

Rogers, Mary F. (2003). Barbie Culture: Ikon Budaya Konsumerisme. Yogyakarta: B e n t a n g B u d a y a.




DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jips.v10i2.2023.687-695

Article Metrics

Abstract view : 930 times
PDF - 840 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.