Polarisasi dan Suksesi Kekuasaan Politik Indonesia dalam Wacana Konsolidasi Demokrasi
Abstract
Polarisasi politik muncul setiapkali kontestasi politik dimulai dan proses demokratisisi Indonesia mengalami polemik seputar isu tersebut, tidak saja di tingkat elit, tapi merambah pada konstituen di akar rumput. Kekhawatiran banyak pihak, polarisasi dapat membelah dan menciptakan segregasi sosial, hal itu dianggap menghambat kemajuan bangsa yang majemuk. Penelitian ini bertujuan memberikan pandangan objektif seputar isu polariasi dalam persepektif akademis sebagai dasar pertimbangan politik, bagi multikulturalisme Indonesia dengan pilihan politik yang sangat multidimensional. Studi pustaka, questioner, dan investigasi mendalam digunakan sebagai metode untuk mengumpulkan data primer dan sekunder melalui analisis konprehensif, terutama berbedaan motif dan orientasi politik dari aspek sosiologis. Hasilnya secara lebih objektif polarisasi dianggap tidak berbahaya bagi keutuhan, masa depan bangsa dan demokrasi Indonesia. Kesimpulannya bahwa polarisasi merupakan bagian tidak terpisahkan dari proses demokratisasi dengan paradigma beragam seperti: gagasan, Â ideologi, kebijakan, dan teori politik berbeda. Heterogenitas pilihan politik elit dan konstituen mengkonseptualisasikan konsolidasi demokrasi dalam suksesi kekuasaan.
Full Text:
PDFReferences
Abramowitz, AI, & Saunders, KL. (2008). Apakah polarisasi adalah mitos?, Jurnal Politik, 70(2), 542–555.https://doi.org/ 10.1017/S0022381608080493
Ahmed, S., & Matthes, J. (2017). Representasi media tentang Muslim dan Islam dari tahun 2000 hingga 2015: Sebuah meta-analisis. Lembaran Komunikasi Internasional, 79(3), 219–244.https://doi.org/10.1177/1748048516656305
Arceneaux, K., Johnson, M., & Cryderman, J. (2013). Komunikasi, persuasi, dan nilai pengkondisian selektif paparan: Seperti pikiran yang mungkin bersatu dan terpecah tetapi sebagian besar tidak selaras. Komunikasi Politik, 30(2), 213–231.
Banks, A., Calvo, E., Karol, D., & Telhami, S. (2021). #Polarizedfeeds: Tiga percobaan tentang polarisasi, pembingkaian, dan media sosial. Jurnal Internasional Pers/Politik, 26(3), 609–634.https://doi.org/10.1177/ 1940161220940964
Bos, L., Kruikemeier, S., & de Vreese, C. (2016). Mengikat negara: Bagaimana penyiaran layanan publik mengurangi seleksi politik paparan aktif.PLOS SATU, 11(5), e0155112.https://doi.org/10.1371/journal.pone.0155112
Chang, K., & Park, J. (2020). Penggunaan Media Sosial dan Partisipasi dalam Duel Protes: Kasus Presiden 2016-2017 skandal korupsi di Korea Selatan.Jurnal Internasional Pers/Politik, 26(3), 547–567.https://doi.org/10.
Chinn, S., Hart, PS, & Soroka, S. (2020). Politisasi dan polarisasi dalam konten berita perubahan iklim, 1985-2017. Ilmu Komunikasi, 42(1), 112–129.https://doi.org/10.1177/1075547019900290
Dalton, RJ (1987). Perubahan generasi dalam keyakinan politik elit: Pertumbuhan polarisasi ideologis.Jurnal dari Politik, 49(4), 976–997.https://doi.org/10.2307/2130780
Emily Kubin & Christian von Sikorski. 2021. Peran media (sosial) dalam polarisasi politik: Tinjauan Sistematis, Annal of the International Communication Association, 45:3, 188:206.
Fukuyama, Francis. 2001. The Origins of Political Order: From Prehuman Times to the Franch Revolution, New York, Farar, Straus & Giroux.
Fukuyama, Francis. 2018. Identity: The Demand for Dignity and The Politics of Resentmen. New York: Farrar, Straus and Giroux.
Gaertner, SL, Docido, JF, Anastasio, PA, Bachman, BA, & Karat, MC (1993). Model identitas in-group yang umum: Rekategorisasi dan pengurangan bias antarkelompok.Tinjauan Eropa tentang Psikologi Sosial, 4(1), 1–26.https://doi. org/ 10.1080/14792779343000004
Garrett, RK, Long, JA, & Jeong, MS (2019). Dari media partisan ke mispersepsi: Polarisasi afektif sebagai mediator. Jurnal Komunikasi, 69(5), 490–512.https://doi.org/10.1093/joc/jqz028
Gidron, N., Adams, J., & Horne, W. (2019). Menuju agenda penelitian komparatif tentang polarisasi afektif secara missal publik.Buletin Politik Komparatif APSA, 29,30–36.
Hare, C., & Poole, KT (2014). Polarisasi politik Amerika kontemporer.Politik, 46(3), 411–429.https://doi.org/10.1057/pol.2014.10
Heaney, MT, Masket, SE, Miller, JM, & Strolovitch, DZ (2012). Jaringan terpolarisasi: Afiliasi organisasi dari delegasi konvensi partai nasional.Ilmuwan Perilaku Amerika, 56(12), 1654–1676.https://doi.org/10.1177/ 0002764212463354
Iyengar, S., Sood, G., & Lelkes, Y. (2012). Mempengaruhi, bukan ideologi: Perspektif identitas sosial tentang polarisasi.Opini public Kuartalan, 76(3), 405–431.https://doi.org/10.1093/poq/nfs038
Johnson, TJ, & Lee, AM. 2015. Kick the bums out ?: Model persamaan struktural yang mengeksplorasi sejauh mana aliran dan sumber partisan mempengaruhi polarisasi dan sikap anti petahana.Studi Pemilu, 40,210–220. https://doi.org/10.1016/j.electstud.2015.08.008
Johnson, TJ, Kaye, BK, & Lee, AM. (2017). Dibutakan oleh dendam? Model jalur sikap politik, selektivitas, dan sosial media.Jurnal Komunikasi Atlantik, 25(3), 181196.https://doi.org/10.1080/15456870.2017.1324454
Mann, M., Merhout, F., & Volfovsky, A. (2018). Paparan pandangan yang berlawanan di media sosial dapat meningkatkan polarisasi politik. Prosiding National Academy of Sciences, 115(37), 9216 9221.https://doi.org/10.1073/pnas.1804840115
Mitzner, Marcus and Edward Aspinall. 2010. Problem Democratization in Indonesia, Singapore, ISEAS.
Nainggolan, Poltak Partogi. 2021. Transisi Dan Kandasnya Konsolidasi Demokrasi Pasca Suharto, Jakarta, Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Perludem, (2015). Kenaikan Dana Rp 1Trilyun untuk Parpol Terlalu Drastis, Jakarta, Kompas.com.
Warburton, Eve. 2020. Judul Laporan: Polarisasi Politik di Asia Selatan dan Tenggara Subjudul Laporan: Divisi Lama, Bahaya Baru Editor Laporan: Thomas Carothers, Andrew O'Donohue Diterbitkan oleh: Carnegie Endowment for International Peace (2020) URL Stabil: https://www.jstor.org/stable/resrep26920.8
DOI: https://doi.org/10.31604/jim.v7i3.2023.726-735
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.