 (Institut Teknologi  Pagar Alam, Indonesia)
 (Institut Teknologi  Pagar Alam, Indonesia)(2) Nely Murniati
 (Universitas Musi Rawas, Indonesia)
 (Universitas Musi Rawas, Indonesia)(3) Hamzah Hasyim
 (Universitas Sriwijaya, Indonesia)
 (Universitas Sriwijaya, Indonesia)(4) Fenny Etrawati
 (Universitas Sriwijaya, Indonesia)
 (Universitas Sriwijaya, Indonesia)(5) Widya Lionita
 (Universitas Sriwijaya, Indonesia)
 (Universitas Sriwijaya, Indonesia)(6) Rahmatillah Razak
 (Universitas Sriwijaya, Indonesia)
 (Universitas Sriwijaya, Indonesia)(7) Anggun Budiastuti
 (Universitas Sriwijaya, Indonesia)
 (Universitas Sriwijaya, Indonesia)(8) Indah Yuliana
 (Universitas Sriwijaya, Indonesia)
 (Universitas Sriwijaya, Indonesia)*corresponding author
| AbstractStunting merupakan proses terlambatnya tumbuh kembang anak karena kekurangan gizi kronik, inveksi penyakit berulang dan stimulasi psikosial pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Permasalahan Stunting merupakan masalah nasional sesuai dengan Perpres 42/2013 Tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi untuk mencapai generasi emas pada 2045. Berdasasrkan data dari SSGI 2021 angka stunting Indonesia masih cukup tinggi yaitu 24,4 % dan di targetkan 14% pada tahun 2024 dan pada kabupaten Empat Lawang masih sebesar 26% di tahun 2021 dengan jumlah lokasi utama penangan stunting 58 desa sekabupaten Empat lawang pada tahun2022 serta di targetkan sebesar 15% pada tahun 2024. Permasalahan yang muncul ialah kurangnya kesadaran masyrakat dan upaya kerjasama antar elemen di kabupaten Empat Lawang yang menyebabkan keadaan Stunting di Kabpupaten Empat lawang ini masih tinggi.. Metode yang dipakai dalam Pengabdian ini ialah metode penyuluhan dan di lanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD) antar Elemen penggerak penanganan Stunting Empat Lawang. Hasil yang didapatkan melalui kegiatan ini ialah meningkatnya pemahaman tentang pentingnya penangnan stunting bagi elemen penggerak penanganan Stunting di tingkat Kabupaten Empat Lawang, meningkatnya fungsi kordinasi antar elemen. KeywordsStunting, Collaborative, Empat Lawang | 
| DOIhttps://doi.org/10.31604/jpm.v6i4.1510-1511 | Article metricsAbstract views : 1259 | PDF views : 677 | Cite | Full Text Download | 
References
Apoina Kartini, S. H. (2016). Kejadian stunting dan kematangan usia tulang pada anak usia sekolah dasar di daerah pertanian Kabupaten Brebes. Jurnal Kesehatn Masyarakat, 214-221.
Aryastami, N., & Ingan, T. (2017). Kajian kebijakan dan penanggulangan masalah gizi stunting di Indonesia. Penelitian Kesehatan.
Ernalia, Y., Aulawi, T., Sembiring, N. P., & Syuryadi, N. (2022). Edukasi Konsumsi Gula, Garam dan Lemak Sebagai Upaya Pencegahan Sindrom Metabolik. DINAMISA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 92-97.
Febriansyah, Sasmita, & Syaputra, A. (2021). Workshop Junior Web Programmer Bagi Mahasiswa Di Kota Pagar Alam. NGABDIMAS, 60-63.
Gunawan, I. (2011). Evaluasi program pembelajaran. Jurnal Pendidikan. Jurnal Pendidikan, 17(1).
Kemenkes. (2021). Buku saku hasil studi status gixzi Indonesia (SSGI) tingkat Nasional. Jakarta: Kemenkes.
Margaretta, S., Diniarti, F., & Wulandari. (2020). Hubungan Pengetahuan dan Pendidikan Ibu dengan Perilaku Pencegahan Stunting pada Balita di UPTD Puskesmas Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang tahun 2020. Bengkulu: Universitas Dehasen Bengkulu.
Rah, J. H.-B. (2021). The Triple Burden of Malnutrition Among Adolescents in Indonesia. Food and Nutrition Bulletin,, 5-8.
WHO. (2018). Child Stunting Visualizations Dashboard . WHO.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
 
 
  
  
  
 




