UJI PENGENDALIAN GULMA SECARA KULTUR TEKNIS DAN PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK CAIR FERTIFORT TERHADAP PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAWANG MERAH (ALLIUM ASCALONICUM L)

Amir Mahmud, Qorry Hilmiyah Harahap, Fery Endang Nasution

Abstract


Bawang merah dikenal hampir disetiap negara dan di daerah wilayah tanah air. Kalangan internasional menyebutnya Sallot. Bawang merah mempunyai nama ilmiah Allium cepa L. Bawang yang semarga dengan bawang merah, bawang daun, bawang putih, dan bawang bombai, ini termasuk family Liliaceae. Bawang merah merupakan tanaman semusim yang berbentuk rumput,berbatang pendek, dan berakar serabut. Daunnya panjang serta berrongga seperti pipa. Pangkal daunnya dapat berubah fungsi seperti Umbi lapis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L) dengan pengendalian gulma secara kultur teknis dan penggunaan pupuk organik cair Fertifort. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok ( RAK ) faktorial, dengan dua Faktor yang akan diteliti yaitu faktor pengendalian gulma secara kultur teknis dan faktor pemberian POC Fertiford. Dari hasil analisa data statistik diperoleh bahwa perlakuan pengendalian gulma secara Kultur Teknis memberikan pengaruh tidak nyata terhadap parameter tinggi tanaman umur 3, 5 dan 7 mst, jumlah daun umur 3, 5 dan 7 mst, jumlah anakan umur 3, 5 dan 7 mst, berat umbi per sampel dan berat umbi per plot. Dari hasil analisa data statistik diperoleh bahwa perlakuan pemberian POC Fertiford memberikan pengaruh tidak nyata terhadap parameter tinggi tanaman umur 3, 5 dan 7 mst, jumlah daun umur 3, 5 dan 7 mst, jumlah anakan umur 3, 5 dan 7 mst, berat umbi per sampel dan berat umbi per plot. Dari hasil analisa data statistik diperoleh bahwa perlakuan interaksi kedua perlakuan juga memberikan pengaruh tidak nyata terhadap parameter tinggi tanaman umur 3, 5 dan 7 mst, jumlah daun umur 3, 5 dan 7 mst, jumlah anakan umur 3, 5 dan 7 mst, berat umbi per sampel dan berat umbi per plot.

Keywords


Bawang Merah, Gulma, POC

Full Text:

PDF

References


Anonim. 2006 , Road Map Pascapanen, Pengolahan, dan Pemasaran Hasil Bawang Merah, Jakarta: Direktorat Jenderal dan Pemasaran Hasil Pertanian.

Anonim.2011. http:// thlbanyumas.blogspot.com/2011/08/ kandungan pupuk pada kotoran hewan.html.diakses tgl 6 Maret 2019.

Ansar, M. 2012. Pertumbuhan Dan Hasil Bawang Merah Pada Keragaman Ketinggian Tempat. Disertasi.Universitas Gadjah Mada,Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik. 2014. Produksi Bawang Merah Sumatera Utara. Biro StatistikSumatera Utara, Medan.

Barus, W. A. 2006. Pertumbuhan dan Produksi Cabai (Capsicum annum L.)Dengan Penggunaan Mulsa dan Pemupukan PK. J.Penelitian BidangIlmu Pertanian 4(1):41-44.

Hartatik, W dan L.R. Widowati. 2010. Pupuk Kandang.http://www.balittanah.litbang.deptan.go.id. Diunduh 12Maret 2019.

Irawan, D. 2010. Bawang Merah dan Pestisida. Badan Ketahanan Pangan Sumatera Utara. Medan.http://www.bahanpang.sumutprov.go.id. Diunduh 12 Maret 2019.

Lana, W. 2010. Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Sapi dan Berat Benih Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Alliumascalonicum L). J. Ganec Swara4(2):81-86.

Latarang, B dan A. Syukur. 2006.Pertumbuhan Dan Hasil Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Pada Berbagai Dosis Pupuk Kandang. J.Agroland 13(3):265-269.

Litbang.2006. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. http//balittanah.litbang.deptan.go.id

Musnamar, E. I., 2003. Pupuk Organik Padat : Pembuatan dan Aplikasi. Penebar Swadaya, Jakarta.

Rahayu, E., dan N. Berlian VA. 1999. Bawang Merah. Penebar Swadaya, Jakarta.

Rahmah, A. 2013. Pertumbuhan Dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Em4 (Effective Microorganism). J.Online Agroekoteknologi 1(4):952-962.

Rukmana, R. 2002. Bawang Merah. Penerbit Yokyakarta

Supardi, Agus. 2011. Aplikasi Pupuk Cair Hasil Fermentasi Kotoran Padat Kambing Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica Juncea) Sebagai Pengembangan Materi Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan.Skripsi : Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sutedjo, M. M dan A. G. Kartasapoetra. 2002. Pengantar Ilmu Tanah. Bina Aksara,Jakarta.

Suwandi. 2011. Teknologi Produksi Bawang Merah Off-Season Mengantisipasi Pengaturan Impor Produk Bawang Merah. Kementerian Pertanian,Jakarta.

Tabrani, G., R. Arisanti dan Gusmawartati.2005. Peningkatan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)dengan Pemberian Pupuk KCl dan Mulsa. J. Sagu 4(1):24-31.

Thomas, R.S., R.L. Franson, & G.J.Bethlenfalvay. 1993. Separation of VAM Fungus and Root Effects on Soil Agregation. Soil Sci. Am. J. Edition:57: 77-81.

Tim Bina Karya Tani. 2008. Pedoman Bertanam Bawang Merah. Bandung: Penerbit Yrama Widya.

Wibowo, Singgih, Budi Daya Bawang Putih, Merah dan Bombay, Jakarta: Penebar Swadaya, Cet – 16, 2007




DOI: http://dx.doi.org/10.31604/jap.v6i1.3850

Article Metrics

Abstract view : 3216 times
PDF - 1301 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal AGROHITA
Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan
Jl. Stn Mhd Arief N0 32 Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara

ISSN Online : 2615-336X   ISSN Cetak : 2541-5956

 Lisensi Creative Commons

Jurnal AGROHITA disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.