Fenomena Kalimat Transformasi Tunggal Bahasa Angkola (Kajian Teori Pendeskripsian Sintaksis)
Abstract
Bahasa Angkola merupakan salah satu sub suku Batak yang memiliki pola inversi dalam pembentukan kalimat. Hal ini terjadi karena deep structure speech communitynya sangat bergantung pada predikat. Mayoritas masyarakat Angkola menggunakan verba atau frasa verba di awal kalimat dalam berkomunikasi sehari-hari. Namun ada juga yang tidak seperti demikian walau jumlahnya terbatas. Kali ini data yang akan dianalisis adalah kalimat tunggal transformasi bahasa Angkola (yang frasa verbanya bermorfem terikat {mar-} ‘ber-’) dengan tujuh jenis kalimat tunggal transformasi bahasa Indonesia. Dengan demikian akan terlihat perbedaan rumusan kaidah berdasarkan fenomena yang telah ditemukan, seperti tidak terdapat pemasifan dan perintah dari transformasi kalimat tunggal tersebut. Karena itu bahasa Angkola dapat dipahami sebagai bahasa yang deep structurenya straight to the point dan memiliki ideosinkretis tersendiri.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: http://dx.doi.org/10.31604/linguistik.v1i1.%25p
Article Metrics
Abstract view : 1245 timesPDF (Bahasa Indonesia) - 2561 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Linguistik: Jurnal Bahasa dan Sastra
issn online : 2548-9402 | issn cetak : 2541-3775
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan
Jl.Stn Mhd Arief No 32 Padangsidimpuan, Sumatera Utara
Email: jurnal.linguistik@um-tapsel.ac.id