SEMIOTIK FAUNA DALAM ACARA MANGUPA PADA PERKAWINAN ADAT TAPANULI SELATAN: KAJIAN EKOLINGUISTIK
Abstract
Penelitian Semiotik Fauna dalam Acara Mangupa Pada Perkawinan Adat Tapanuli Selatan: Kajian Ekolinguistik. Mangupa salah satu upacara adat Tapanuli, yang di adakan masyarakat, dengan menggunakan pira manuk na nihobolan (telur ayam), manuk (ayam), hambeng (kambing), horbo (kerbau), dll sebagai perangkat mangupa. Metode Penelitian analisis deskriptif makna Fauna secara ilmu tanda. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kepustakaan dan wawancara langsung dengan masyaraat tapanuli selatan Berdasarkan hasil analisis peneliti adapun hasil penelitian ini adalah 1) dalam kehidupannya, khususnyadalam uapacara adat, masyarakat Tapanuli Selatan banyak menggunakan flora dan fauna sebagai alat untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya. 2) Makna keseluruhan dari lesikon fauna pada upacara adat Mangupa dalam perkawinan adat Tapanuli Selatan tersebut adalah berupa harapan dan doa demi kebahagiaan, kesejahteraan dan kesempurnaan hidup bagi orang yang diupah. 3) Masyarakat Tapanuli Selatan menyadari betapa pentingnya ekologi dalam mempertahankan kelangsungan hidup, ini dapat dibuktikan dengan pemakaian leksikon fauna dalam upacara adat Mangupa.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
De de Saussure, F. 1988. Course in General Linguistics . Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Halliday, M A K. 1978. Language as Social Semiotic: The Social Interpretation of Language and Meaning. London: Edward Arnold
Hoed, Benny H. 2002. Strukturalisme, Pragmatik dan Semiotik dalam Kajian Budaya dalam Indonesia: Tanda yang Retak (Jakarta: Wedatama Widya Sastra.
Mbete, Aron Meko. 2009. Refleksi Ringan tentang Problematika Keetnikan dan Kebahasaan dalam Perspektif Ekolinguistik.
Muhlhausler, Peter and Alwin Fill (Eds.) 2003. The Ecolinguistics Reader. Language, Ecology and Environment. London and New York: Continuum.
Pateda, Mansoer. 2001. Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta
Sobur, Alex. 2004. Analisis Teks Media. Bandung: Remaja Rosdakarya
Teew, A. 1984. Khasanah Sastra Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
L.S. Diapari, 1990. Adat-istiadat perkawinan dalam masyarakat Batak Tapanuli Selatan. Jakarta: Penerbit Penulis.
Bahril Hidayat, 2004. Tema-tema Psikologis dalam tradisi Mangupa pada pasangan pernikahan pemula dalam masyarakat perantau Tapanuli Selatan di Pekanbaru. Yogyakarta: Program Studi Psikologi FPSB UII.
Elfitriana Kaspy Lubis, 1988. Tradisi Mangupa dalam masyarakat suku Batak Angkola Mandailing, skripsi (tidak diterbitkan), Pekanbaru: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau.
Marpaung Marakub, 1969. Djop ni Roha Pardomuan (Paradaton Tapanuli Selatan) Padang Sidempuan: Pustaka Timur.
Persadaan Marga Harahap Dohot Boruna, 1993. Horja: adat-istiadat Dalihan Na Tolu, musyawarah adat Persadaan Marga Harahap Dohot Anak Boruna di Padang Sidempuan 26-27 Desember 1991, Bandung: PT. Grafiti.
DOI: http://dx.doi.org/10.31604/linguistik.v3i1.33-45
Article Metrics
Abstract view : 23602 timesPDF (Bahasa Indonesia) - 4185 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Linguistik: Jurnal Bahasa dan Sastra
issn online : 2548-9402 | issn cetak : 2541-3775
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan
Jl.Stn Mhd Arief No 32 Padangsidimpuan, Sumatera Utara
Email: jurnal.linguistik@um-tapsel.ac.id